Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/01/2021, 14:54 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Inggris sudah memasuki masa lockdown ketiga sejak pertama kali penyebaran Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi, tahun lalu.

Kendati demikian, penghitungan dari penambahan kasus harian infeksi COvid-19 di negeri itu -termasuk angka kematian, tetap tergolong tinggi. 

Kesaksian itu salah satunya diungkapkan Chris Whitty, Kepala Satuan Petugas Medis Inggris belum lama ini. 

Whitty menyebut, harus ada lebih banyak upaya yang perlu dilakukan demi mengendalikan pandemi di Inggris.

Baca juga: Kreasi Masker Yohji Yamamoto x New Era, Utamakan Fungsi

Penggunaan masker -yang dipakai dengan benar sangat efektif dalam mengurangi transmisi- sudah menjadi hal wajib saat orang berada di tempat umum dalam ruangan di Inggris.

Bahkan, ada pembicaraan untuk menjadikan masker sebagai kewajiban pada beberapa pengaturan interaksi di luar ruangan, seperti yang sudah diberlakukan di Spanyol.

Tentang bahasan ini, Trish Greenhalgh, Professor of Primary Care Health Sciences, University of Oxford, Inggris memberi pandangannya.

Menurut Trish Greenhalgh, Inggris mungkin harus mengikuti kebijakan di Perancis, yang mengharuskan orang jogging atau bersepeda untuk memakai masker, jika tak dapat menjaga jarak fisik dengan pejalan kaki.

Namun demikian, ada banyak argumen yang menentang ide tersebut.

Baca juga: 8 Kesalahan Penggunaan Masker yang Sering Disepelekan

Selama ini sudah dipahami bahwa risiko penularan Covid-19 di luar ruangan lebih kecil daripada di dalam ruangan.

Berolahraga di luar ruangan adalah salah satu dari sedikit kebebasan yang masih dimiliki oleh banyak orang di tengah pandemi, termasuk di Inggris.

Saat jogging atau bersepeda, kontak cenderung jarang dan cepat berlalu, jadi -mungkin, tidak akan memenuhi definisi resmi tentang "kontak dekat".

Dalam definisi tersebut dikatakan, seseorang perlu menghabiskan waktu 15 menit lebih dekat dari dua meter -meskipun ketentuan jangka waktu tersebut kini dapat menjadi lebih berisiko.

Di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersikukuh, “Orang tidak boleh menggunakan masker saat berolahraga, karena masker dapat mengurangi kemampuan bernapas."

"Keringat juga dapat membuat masker menjadi lebih cepat basah, sehingga sulit bernapas dan mendorong pertumbuhan mikroorganisme," kata dia.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com