KOMPAS.com - Sampah plastik yang berasal dari rumah tangga semakin mengkhawatirkan. Bukan hanya dari satu rumah, dalam skala lebih sempit, seperti kamar mandi, kita akan menemukan banyak sekali plastik yang dipakai.
Selain jumlah sampah yang dihasilkan, daur ulangnya pun masih sangat minim. Untuk itu kita dapat mulai mengubah gaya hidup dengan membatasi penggunaan plastik. Dari kamar mandi, apa saja kebiasaan yang bisa kita ubah demi mengurangi timbunan sampah plastik?
Begini caranya.
1. Mencari alternatif
"Sikat gigi berbahan bambu adalah penggantian pertama yang selalu saya sarankan," saran Beth Noy, founder toko online Plastic Freedom.
Alasan dia mendirikan toko itu karena kurangnya alternatif yang mudah dijangkau untuk barang-barang plastik sehari-hari.
Baca juga: Pastikan Tidak Melakukan Hal Ini Pada Sampah Plastik
Noy juga menyarankan untuk mengganti pisau cukur sekali pakai dengan safety razor berbahan baja atau menggunakan sabun dan sampo batangan daripada kemasan botol.
Dia menambahkan pentingnya beralih dari pembalut berbahan kapas ke pembalut yang bisa dipakai ulang dan mencari obat kumur berbentuk tablet.
Jen Chillingsworth, penulis "Live Green: 52 Steps for a More Sustainable Life" menyarankan penggunaan tas jaring untuk menempatkan sabun.
"Masukkan sabun batangan ke dalam tas jaring, basahi tas dan gunakan sebagai scrub pengelupas. Sisa sabun tertampung dan tidak ada yang terbuang," sebutnya.
Dia juga merekomendasikan spons konjak untuk membersihkan tubuh karena spons alami bersifat biodegradable atau mudah diurai, dan bisa digunakan sebagai kompos.
Baca juga: 8 Langkah Sederhana Membuat Kompos Sendiri di Rumah
2. Mengurangi limbah bertahap
Gunakan barang atau produk yang sudah kamu miliki sebelum membeli sesuatu yang baru. Ini berarti, jangan gampang membeli banyak produk, skin care misalnya.
"Mulailah dengan sederhana dan ubah satu hal pada satu waktu. Sangat penting untuk melihat bagaimana produk baru bekerja bagi Anda sebelum mengubah apa pun," kata Chillingsworth.
Sedangkan menurut Noy, perubahan kebiasaan secara bertahap bisa menjadi solusi jika kita memiliki keterbatasan anggaran untuk beralih ke produk ramah lingkungan.