Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/01/2021, 10:02 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com – Kebutuhan zat besi pada anak sangat tinggi sejak usia setahun dan harus dipenuhi dari beragam jenis makanan, terutama protein hewani. Untuk memaksimalkan penyerapan zat besi, kebutuhan vitamin C juga harus terpenuhi.

Dijelaskan oleh ahli gizi ibu dan anak Prof. Sandra Fikawati atau akrab disapa Fika, anak usia 1-3 tahun membutuhkan 7 mg zat besi setiap hari.

“Protein hewani seperti daging, ikan, unggas, dan hati, adalah sumber zat besi yang penyerapannya sangat baik di saluran cerna. Agar daging mudah dikunyah dan tidak ditolak oleh anak, masaklah daging hingga lunak,” kata Fika dalam acara media diskusi memeringati Hari Gizi Nasional, yang diadakan oleh Danone Specialized Nutrition (25/1/2021).

Vitamin C juga harus terpenuhi untuk meningkatkan penyerapan zat besi. Misalnya saja buah-buahan dan sayuran. Vitamin C sebaiknya diberikan sebelum makan karena disituasi yang asam zat besi lebih mudah diserap di saluran cerna.

“Kalau pola makan tidak seimbang, penyerapan zat besi di saluran cerna terganggu dan cadangan zat besi kurang, maka anak bisa kekurangan zat besi,” papar Guru Besar dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia ini.

Baca juga: Anak Sulit Konsentrasi, Waspadai Kekurangan Zat Besi

Di lain pihak ada beberapa jenis makanan yang dapat menghambat penyerapan zat besi, misalnya saja kopi, teh, cokelat, dan minuman bersoda, karena mengandung tannin.

Fika menyarankan untuk memberikan jeda dua jam sebelum atau sesudah makan bila ingin memberi anak makanan atau minuman tersebut.

Data Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan, 1 dari 3 balita di Indonesia mengalami anemia. Data lain menunjukkan, hampir 60 persen kasus anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi.

Kekurangan zat besi pada anak dapat berdampak jangka pendek maupun jangka panjang, misalnya gangguan perkembangan kognitif, perilaku, serta emosi. Pada anak memasuki usia sekolah, kekurangan zat besi dapat berdampak pada kurangnya konsentrasi belajar, hingga perkembangan yang tertunda.

Baca juga: Dampak Negatif pada Anak yang Kekurangan Zat Besi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com