Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Pemimpin Perempuan Lebih Unggul Hadapi Krisis?

Kompas.com - 28/01/2021, 20:07 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Selandia Baru, Vietnam, dan Taiwan, menduduki tiga teratas sebagai negara dengan penanganan pandemi Covid-19 terbaik. Dua di antara tiga negara tersebut dipimpin oleh perempuan.

Selain itu, beberapa negara lain yang juga dipimpin perempuan cukup berhasil menekan angka kematian akibat pandemi, seperti Jerman, Islandia, dan beberapa negara bagian di Amerika.

Menurut analisis yang dimuat dalam Harvard Business Review, disebutkan dalam beberapa hal, kompetensi pemimpin perempuan memang lebih unggul dari laki-laki.

Misalnya saja dalam hal kemampuan interpersonal seperti “memotivasi dan menginspirasi”, “kekuatan komunikasi”, “berkolaborasi”, hingga “membangun hubungan”.

Baca juga: 9 Pemimpin Perempuan Dunia Ini Dinilai Sukses Atasi Krisis Covid-19 di Negaranya

Hasil serupa juga ditemukan dalam penelitian yang dilakukan dalam pemerintahan Amerika Serikat. Disebutkan bahwa pemimpin perempuan lebih menyadari apa yang dirasakan oleh rakyat atau karyawannya, peduli pada kesejahteraan, dan percaya diri dengan rencananya.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern memberlakukan penguncian wilayah yang ketat dan isolasi geografis, sehingga negara berpenduduk 5 juta itu bisa menghilangkan virus corona baru di dalam perbatasannya.
MICHAEL BRADLEY/AFP Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern memberlakukan penguncian wilayah yang ketat dan isolasi geografis, sehingga negara berpenduduk 5 juta itu bisa menghilangkan virus corona baru di dalam perbatasannya.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Direktur PT.Unilever Indonesia, Ira Noviarti mengatakan bahwa pada dasarnya perempuan dan laki-laki memiliki kapasitas dan kemampuan yang sama.

“Mungkin memang ada keunikan dari masing-masing gender, tetapi dalam hal potensi sama antara perempuan dan laki-laki,” kata Ira dalam wawancara virtual dengan Kompas.com (27/1/2021).

Ira merupakan perempuan kedua yang menduduki posisi Presiden Direktur Unilever Indonesia sejak perusahaan berdiri pada 5 Desember 1933. Ia ditunjuk menduduki posisi tertinggi ini pada November 2020.

Baca juga: Unilever Tunjuk Ira Noviarti sebagai Presiden Direktur Perseroan

Sebelumnya, Ira sudah berkarier selama 25 tahun di Unilever Indonesia dengan menjabat berbagai posisi penting di hampir semua lini bisnis Unilever Indonesia.

Ira mengatakan, keberhasilan dalam memimpin organisasi sangat dipengaruhi oleh banyak hal, bukan hanya gender.

“Pertama adalah kemampuan memahami situasi. Bagaimana mendengarkan insight-insight, apalagi kalau organisasinya sangat besar seperti sebuah negara. Selain itu harus peka memahami sumber permasalahan. Tidak hanya peka, tapi juga bisa melihat apa yang fakta dan apa yang hanya noise,” katanya.

Menurutnya, kemampuan pemimpin dalam melihat semua itu akan membantu kesuksesan dalam mengatasi krisis dan tantangan.

Baca juga: Survei: Lebih Banyak Pemimpin Perempuan, Kinerja Perusahaan Naik

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com