Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Alasan Kebanyakan Makan Pisang Bahaya untuk Kesehatan

Kompas.com - 29/01/2021, 10:02 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Pisang mungkin menjadi menu sarapan praktis bagi sebagian orang atau camilan sehat di kala lapar.

Tak salah, memang. Sebab, makan pisang dapat memberi segudang manfaat bagi kesehatan.

Ada banyak sekali kandungan nutrisi dalam buah yang mengenyangkan ini.

Dalam pisang berukuran sedang saja, misalnya, terdapat kandungan potassium atau kalium, serat, dan zat besi.

Selain itu, buah pisang juga mengandung vitamin C, vitamin B6, magnesium dan 105 kalori.

Tak heran jika buah ini dijuluki sebagai superfood.

Meski begitu, mengonsumsi pisang secara berlebihan ternyata bisa memberi efek sebaliknya terhadap kesehatan. Beberapa dampaknya, di antaranya:

1. Bikin berat badan naik
Kita meyakini kandungan serat dapat membantu menurunkan berat badan. Namun, jika kamu kebanyakan makan pisang, efeknya mungkin akan sebaliknya.

Menurut Penn Medicine, pisang mengandung tinggi karbohidrat dan kalori, yang jika dimakan dalam jumlah sedang dapat membantu menurunkan berat badan.

Namun, ketika dimakan berlebihan bisa memberi dampak sebaliknya.

Menurut Cleveland Clinic, jumlah gula yang tinggi dalam pisang bisa membuat berat badan naik dan membuat lingkar pinggang bertambah beberapa inci.

Baca juga: Awas, Terlalu Banyak Makan Pisang Bisa Menambah Berat Badan Loh...

2. Gula darah melonjak
Menurut University of Sidney, pisang yang terlalu matang mengandung Indeks Glikemiks (GI) 62 atau di titik GI moderat. Adapun GI memiliki skala 0-100.

U.S. National Library of Medicine mengungnapkan, siapa pun yang ingin menjaga gula darah tetap stabil perlu menjauhi makanan dan minuman dalam dengan GI sedang atau tinggi.

Gula darah tinggi pada orang-orang yang tubuhnya tidak dapat mengatur kadar insulin dengan benar dapat menyebabkan koma diabetes dan bahkan kematian.

Jadi, hindari mengonsumsinya secara berlebihan.

Baca juga: Gejala Kadar Gula Darah Tinggi walau Tak Punya Diabetes

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com