Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Mengetik Bisa Sebabkan Jari Kaku, Benarkah?

Kompas.com - 31/01/2021, 11:37 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Jika kamu pernah merasakan jari kaku seperti terkunci, sulit ditekuk dan nyeri, berhati-hatilah karena mungkin saja itu adalah gejala trigger finger.

Menurut dokter spesialis bedah ortopedi, dr. Rizky Priambodo Wisnubaroto, SpOT, trigger finger adalah ketidakmampuan untuk meluruskan atau menekuk jari akibat tendon yang terperangkap.

Pada penderita trigger finger, terjadi jepitan secara mekanik pada tendon fleksor sewaktu melewati pulley atau jaringan ikat yang menebal di tangan.

Apabila terjadi perubahan struktur atau benjolan pada tendon, gerakan yang seharusnya halus pada pulley, menjadi terhambat.

Aktivitas atau profesi yang membuat jari melakukan gerakan berulang yang sama dalam waktu yang panjang bisa memicu trigger finger.

Nah, apakah aktivitas mengetik di laptop atau ponsel juga bisa menyebabkan masalah ini?

Menurut Rizky, sebetulnya belum ada angka yang menyatakan bahwa pekerjaan di depan layar komputer atau gawai, seperti mengetik, bisa menyebabkan angka penderita trigger finger meningkat.

Namun, bukan berarti hal itu tidak mungkin.

"Berkaca dari pengalaman sebelumnya, lebih baik kita hati-hati saja."

"Jadi, jangan terlalu ekstrem dan ambil istirahat periodik jika bekerja dalam waktu yang panjang," demikian diungkapkannya dalam diskusi virtual bertajuk "Kenali dan Atasi Trigger Finger", Jumat (29/01/2021).

Baca juga: 6 Hal tentang Trigger Finger, Kondisi Jari Kaku yang Bisa Berbahaya

Jika profesimu menuntut untuk melakukan banyak aktivitas mengetik dan dilakukan dalam waktu yang panjang, ada beberapa tindakan pencegahan yang bisa dilakukan antara lain:

1. Meluangkan jeda istirahat
Rizky menyarankan untuk mengambil jeda istirahat secara periodik untuk mencegah trigger finger akibat pekerjaan jari yang berulang.

Ini tidak hanya berlaku untuk kamu yang banyak mengetik saat bekerja, tetapi juga untuk pekerjaan lainnya yang menuntut untuk menggunakan jari-jari secara berulang.

"Sama seperti duduk di depan laptop atau meja terlalu lama, saran saya kalau tidak bisa dihindari coba stretching setiap satu jam," paparnya.

Ambilah waktu jeda setiap satu atau dua jam bekerja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com