KOMPAS.com - Semua orang berubah, termasuk pasangan hidup kita. Itu adalah salah satu fakta kehidupan yang harus kita sadari.
Ketika kita sudah berusia 40 tahun -misalnya, maka dari waktu-ke waktu kita akan menyadari bahwa kita telah berevolusi menjadi orang yang berbeda jika dibandingkan saat berusia 27 tahun.
Akibatnya, banyak hal dalam hidup pun menjadi berbeda. Mulai dari minat, dan prioritas hidup pun mengalami pergeseran.
Baca juga: Perlu Tahu, 5 Nasihat Pernikahan dari Mereka yang Pernah Bercerai
Jadi, tidak mengherankan jika banyak orang yang menikah pada usia sangat muda akan sering melihat ke belakang dengan sedikit penyesalan.
Setidaknya ada 15 penyesalan terbesar yang dialami oleh mereka yang menjadi perkawinan sejak usia yang amat muda.
Dalam pernikahan, kita berbagi kehidupan bersama, bukan hanya sekadar usuran "kamar tidur".
"Anak muda sering kali terlalu percaya pada seks," kata Dr. Andrea Herber, psikolog the Inside Compass yang berbasis di Boston, Amerika Serikat.
"Dan, itu adalah sesuatu yang mungkin akan mereka sesali nanti," sambung dia.
Keintiman itu penting, tegasnya, tapi itu hanya salah satu dari banyak faktor dalam ikatan pernikahan yang sukses.
Terkadang, pasangan merasa ragu di dalam pernikahan dan lantas menepi hanya karena takut akan terjadi konflik.
"Mereka akan mengatakan 'saya tidak tahu bagaimana mengatakan tidak,' atau 'saya tidak tahu bagaimana mengecewakan orang itu,'" kata Herber.
Baca juga: Saran Psikolog untuk Mempertahankan Pernikahan di Ambang Perceraian
Perasaan semacam ini membuat mereka merasa tertekan dalam mengambil keputusan.
Bagi sebagian orang, menikah bisa menjadi tiket satu arah untuk keluar dari sebuah kondisi.
Entah itu pengawasan orangtua, hingga kamar apartemen yang berantakan. Sehingga, menikah bisa menjadi cara untuk melarikan diri.
Tapi hal ini biasanya bukan pertanda baik, ketika alasan menikah tersebut tidak melibatkan pasangan.