Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hair Fall atau Hair Loss, Apa yang Terjadi dengan Rambutmu dan Bagaimana Mengatasinya?

Kompas.com - 22/02/2021, 15:17 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Kerontokan rambut adalah hal yang umum dijumpai baik pada pria maupun wanita. Kita bahkan bisa mengalami rambut rontok 50 hingga 100 helai rambut per hari lho.

Meskipun terdengar menyeramkan, kerontokan rambut pada umumnya tidak akan menyebabkan penipisan rambut, karena kita memiliki sekitar 100 ribu helai rambut di kepala. Selain itu helai rambut baru bertumbuh pada waktu bersamaan menggantikan rambut yang rontok.

Namun beberapa orang mungkin mengalami kerontokan rambut lebih dari biasanya, misalnya saat keramas atau banyaknya rambut rontok di sisir maupun bantal. Bila itu yang terjadi, maka kita pun menjadi khawatir.

Data riset menunjukkan bahwa rambut rontok (hair fall) menjadi isu yang sangat umum dialami oleh perempuan urban masa kini. Sepanjang tahun 2019, pencarian kata kunci ‘Shampoo Penumbuh Rambut’ di Google melonjak 3,2 kali dibandingkan tahun sebelumnya.

Lalu, pencarian topik mengenai isu rambut rontok pun 4 kali lebih populer dibandingkan topik isu rambut rusak karena pewarnaan, dan 50 persen pencarian kategori beauty teratas di Google dan YouTube berfokus pada kata kunci ‘hair fall’ dan ‘hair growth’.

Menurut Sitoresmi, Senior Education Manager, Kérastase Indonesia, pada dasarnya kondisi rambut rontok dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu hair fall dan hair loss.

“Jika helai rambut lepas pada saat proses keramas, ketika disisir, atau dikeringkan dengan handuk, maka itu termasuk ke dalam kategori hair fall," ujar Sitoresmi dalam acara virtual Kamis (18/2/2021)

"Lalu, apabila helai rambut banyak ditemukan lepas di bantal ketika bangun tidur, maka kondisi itu termasuk hair loss," lanjutnya.

Baca juga: Sama-sama Membuat Rambut Menipis, Apa Beda Hair Fall dan Hair Loss?

Hair fall umumnya terjadi akibat gangguan internal dan eksternal. “Hal-hal seperti stres, perubahan hormonal, dan pola diet ekstrem adalah faktor internal yang menentukan kesehatan akar rambut," kata Sitoresmi.

Sedangkan lingkungan udara panas dan tingkat polusi udara, serta kebiasaan menggunakan alat penata rambut dengan suhu panas, menjadi faktor eksternal yang bisa menyebabkan hair fall berlebih.

Mengatasi rambut rontok

Lebih lanjut, Winda Ekayanti, M.Nut Diet, APD, Ahli Gizi yang juga berbicara di acara yang sama, mengatakan rambut rontok memiliki kaitan besar dengan gaya hidup seseorang, terutama dalam hal asupan nutrisi.

"Makanan mempengaruhi kesehatan tubuh hingga 70 persen, sisanya lifestyle. Makanan mengandung nutrisi yang dipakai tubuh untuk bekerja, metabolisme, atau memperbaiki sel tubuh yang rusak," ujarnya.

"Artinya, kalau diet tidak tepat, tidak seimbang, maka akan membuat perubahan secara fisik, salah satunya rambut rontok."

Jika sudah mengalami rontok, maka seseorang memerlukan asupan perlu protein, animo acid, (nabati dan hewani), dan zat besi untuk menjaga kesehatan kulit kepala, serta vitamin C yang kaya antioksidan dan melindungi rambut dari radikal bebas (sinar matahari) biar tidak gampang kusam dan patah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com