Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olahraga Singkat Juga Bikin Tubuh Bugar dan Sehat

Kompas.com - 08/03/2021, 08:59 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber People

KOMPAS.com - Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan di British Medical Journal menunjukkan bahwa olahraga dengan intensitas sedang dan tinggi walau dalam durasi singkat tetap memiliki manfaat kesehatan.

Bahkan, latihan dengan intensitas yang tinggi dapat lebih memperpanjang umur, membantu tubuh lebih bugar, dan meningkatkan kualitas hidup.

Asisten profesor pengobatan fisik di Harvard Medical School, Dr Edward Phillips mengatakan, selama ini pedoman menganjurkan waktu 150 menit dalam seminggu untuk berolahraga intensitas sedang, yang dilakukan dengan jalan cepat.

Atau, jika berdasarkan standar yang tercantum dalam Panduan Aktivitas Fisik CDC tahun 2008 untuk orang Amerika, kita dapat melakukan olahraga berat dan durasi waktu bisa dikurangi menjadi setengahnya.

Namun, bersama dengan temuan studi baru, latihan interval intensitas tinggi (HIIT) tetap dapat menyisipkan sesi kebugaran praktis dan hasilnya sama seperti ketika kita melakukan latihan yang lebih lama tetapi tidak terlalu intens.

Baca juga: 3 Jenis Olahraga yang Baik untuk Kesehatan Jantung

Melakukan latihan berintensitas tinggi yang singkat memang tidak mudah, tetapi Phillips menyarankan kita untuk cukup keras latihan ini supaya mendapatkan hasil yang memuaskan.

Dia juga mencatat bahwa beralih dari gaya hidup tidak aktif menjadi cukup aktif dapat mengurangi risiko kematian dini sebesar 72 persen.

"Olahraga membuat kita merasa lebih baik, tidur lebih nyenyak, memiliki lebih banyak kesabaran, meningkatkan kebahagiaan hidup, fungsi tubuh, kehidupan seks, dan tentunya kualitas tidur kita," ungkapnya.

Selain manfaat fisik, latihan intensitas tinggi memiliki manfaat yang sama kuatnya bagi kesehatan mental karena dapat menghilangkan stres.

"Kesehatan mental itu sangat penting dan latihan intensitas tinggi adalah cara yang bagus untuk melepaskan endorfin," kata Dr Stephen Thomas, ketua departemen ilmu olahraga Universitas Thomas Jefferson.

"Kita tidak perlu berlari lebih dari satu jam. Kita bisa melakukan sprint, latihan plyometrics, squat, atau push up, dan itu benar-benar mengubah suasana hati," sambung dia.

Baca juga: Kenali, 5 Tipe Orang yang Tak Cocok untuk Lakukan Latihan HIIT

Menambahkan HIIT ke dalam rutinitas

Seperti halnya rejimen olahraga baru, ingatlah untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum melakukan HIIT.

"Jantung kita adalah otot juga dan jika tidak dalam keadaan sehat, kita tidak akan mampu menangani latihan intensitas tinggi yang tiba-tiba," ujar Thomas.

Dia juga merekomendasikan agar kita melakukan pemanasan dengan benar, bahkan hanya dengan beberapa peregangan sederhana sebelum memulainya.

Baca juga: Ingin Sehat? Lakukan 5 Peregangan Ini di Pagi Hari

Ilustrasi kelas olahraga di pusat kebugaran.UNSPLASH/GEERT PIETERS Ilustrasi kelas olahraga di pusat kebugaran.

 

Halaman:
Sumber People
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com