Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Era Keterbukaan dan Sains Hijau dalam Industri Kecantikan

Kompas.com - 08/03/2021, 18:54 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com – Pandemi telah menggeser apa yang menjadi prioritas banyak orang. Kesehatan, keamanan produk yang dikonsumsi, dan kepedulian terhadap lingkungan, menjadi penting.

Dalam industri kecantikan, konsumen juga semakin sadar dengan produk yang mereka butuhkan. Mereka bukan hanya mencari produk yang efektif untuk masalah kulitnya, tetapi juga produk yang berdampak baik bagi lingkungan.

Di Indonesia, pencarian produk kecantikan yang aman dan ramah lingkungan telah meningkat sekitar 120 persen sejak pandemi terjadi. Kondisi serupa juga ditemui di banyak negara lain.

Perusahaan kecantikan global asal Perancis, L’Oreal, merupakan salah satu perusahaan yang langsung beradaptasi dengan kebutuhan konsumen ini.

Melalui situs yang “Inside Our Product” yang baru diluncurkan, konsumen bisa mengintip apa saja kandungan dan komposisi dalam sebuah produk.

Baca juga: 7 Masalah Kulit di Usia 30-an dan Cara Mengatasinya

Konsumen yang semakin kritis dan cerdas, tak akan sembarangan memilih sebuah produk sebelum mengetahui apa saja isi sebuah produk perawatan kulit atau kosmetik yang akan dipakainya.

Di situs ini juga tercakup hampir 1.000 bahan-bahan yang terdaftar dan yang sudah dipatenkan oleh L’Oreal, serta mengapa sebuah bahan dimasukkan dalam produk.

Ramah lingkungan

Untuk memastikan produk yang dijual aman bagi lingkungan, L’Oreal juga berkomitmen untuk menggunakan “kandungan yang lebih hijau” dalam produknya.

Deputy Chief Executive Officer L’Oreal, Nicolas Hieronimus, mengatakan target menghijaukan formula produk L’Oreal akan tercapai di tahun 2030.

“Ambisi kami adalah pada tahun 2030 kami akan dapat menawarkan wanita dan pria di seluruh dunia kosmetik yang semakin efektif dan aman, yang menghargai lingkungan, " katanya dalam acara L’Oreal Transparency Summit yang diadakan secara virtual (4/3/2021) dan diikuti perwakilan media dari seluruh dunia.

Baca juga: Hati-hati, Sejumlah Kosmetik Mengandung Asbes

Ia menambahkan, L’Oreal telah membuka babak baru dalam riset dan inovasi dan secara bertahap mengurangi penggunaan bahan-bahan turunan dari minyak bumi dalam formulanya dalam beberapa tahun ke depan.

Untuk mencapai transisi ini, menurut Hieronimus, L'Oréal telah mengumpulkan berbagai sumber daya dalam sains hijau, termasuk kemajuan terkini di bidang agronomi, bersama dengan perkembangan baru di bidang bioteknologi, kimia hijau, ilmu formulasi dan
alat pemodelan.

Chief Research, Innovation and Technology Officer L’Oreal, Barbara Lavernos, mengatakan, transisi ini memang sebuah tantangan ilmiah yang ambisius.

Namun, L’Oreal mengklaim kesadaran akan isu keberlanjutan sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu.

Sudah pada tahun 2020, 80 persen dari bahan mentah yang dipakai mudah terurai secara hayati, 59 persen dapat diperbarui, 34 persen alami atau berasal dari alam. Dan 29 persen yang digunakan dalam formula L'Oréal dikembangkan sesuai dengan prinsip sains hijau.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com