Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mouza, Brand Bandung yang "Kalahkan" Pandemi dan Sukses di Mancanegara

Kompas.com - 09/03/2021, 06:00 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Nama Dini Fitriyah menggema di ruangan salah satu hotel di Bandung. Dengan langkah pasti, sang pemilik nama itu berdiri dari tempat duduknya.

Sambil berjalan menuju panggung, ia beberapa kali tersenyum menyapa hadirin di ruangan tersebut.

Pagi itu, Maret 2021, Dini menjadi pembicara dalam pembekalan kepada 8.000 agen -secara offline dan online, tentang bisnis Mouza yang didirikannya.

Baca juga: Gamis Masih Jadi Model Busana Muslim Populer

Bagi Dini, Mouza adalah bukti dari perjuangannya selama ini. Bagaimana tetesan keringat dan air mata, mengiringi jalannya hingga menjadi seperti sekarang.

Mouza merupakan bisnis Dini yang kedua. Sebelumnya, Dini pernah mencoba berbisnis komputer, namun bangkrut. Bahkan, dia sempat terlilit utang ratusan juta rupiah.

Dini kemudian memutuskan hijrah dari tempat kelahirannya di Majalengka, Jawa Barat, ke Bandung untuk memulai lembaran hidup baru.

Selain hijrah tempat, sebagai seorang muslimah, Dini pun berhijrah dengan mengenakan hijab.

Demi memfasilitasi hijrahnya, Dini mencari baju yang bisa digunakan dengan bagus dan nyaman.

Baca juga: Zoya Perkenalkan Busana Muslim dengan Teknologi Antivirus

Hingga akhirnya, dia memutuskan untuk membuat sendiri pakaian muslim, dengan brand Mouza.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Produsen Gamis & Hijab Syar'i (@mouza.indonesia)

Awalnya, dia mulai dengan memproduksi 300 potong. Di luar prediksi, pakaiannya laris manis.

Dari target awal 50 potong, 300 potong pakaian tersebut ludes terjual dalam hitungan hari.

Dini pun semakin semangat menjalankan bisnisnya. Ia membuat pakaian muslim yang sesuai Syariah Islam dengan bahan yang nyaman dipakai, motif serta desain kekinian.

Itulah mengapa pakaian Dini bisa digunakan oleh beragam kalangan, mulai dari mahasiswi hingga para ibu, serta untuk acara kasual hingga formal.

Pemberdayaan IRT

Dalam memasarkan produknya, Dini menggunakan sistem keagenan. Hingga kini, ada 8.000 agen Mouza di Indonesia dan juga di beberapa negara lain.

Ada agen yang berasal dari Malaysia, Hong Kong, Taiwan, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Abu Dhabi, Oman, dan lainnya.

Baca juga: Menengok Tren Busana Muslim, dari Polosan ke Tie Dye

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com