Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Lebih Sehat, Ini Bedanya Susu Sapi A2 dan Susu Sapi Biasa

Kompas.com - 11/03/2021, 15:49 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Susu sapi merupakan minuman yang bermanfaat bagi kesehatan. Ada beberapa jenis susu sapi, salah satunya susu sapi A2.

Susu sapi A2 memiliki kandungan seratus persen beta-kasein A2. Beta-kasein adalah protein penting di dalam susu semua mamalia.

Berbeda dengan susu sapi A1 yang banyak beredar di pasaran, susu sapi A2 diklaim memberikan manfaat lebih baik bagi kesehatan.

Profesor Keith Woodford mengungkapkan fakta-fakta terbaru terkait susu sapi A2 yang sifatnya lebih mudah dicerna dibanding susu sapi A1.

Profesor Kehormatan Sistem Agri-Food dari Lincoln University, Selandia Baru itu menerangkan, susu sapi A2 dapat mengurangi risiko penyakit serius dan lebih baik untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Baca juga: Susu Sapi atau Susu Kedelai, Mana yang Paling Baik untuk Tubuh?

Lebih lanjut dia menjelaskan perbedaan susu sapi A1 dengan susu sapi A2.

"Beta-kasein A1 dicerna secara berbeda dibandingkan dengan beta-kasein A2 karena melepaskan fragmen."

Demikian kata Woodford dalam konferensi pers virtual bertajuk "A2 Cow Milk is a Dairy Revolution: The Health Reasons Why It Is Important" beberapa waktu lalu.

Fragmen yang dilepaskan oleh beta-kasein A1 adalah beta-casomorphin-7 (BCM-7). Fragmen tersebut dapat menyebabkan timbulnya sejumlah masalah kesehatan pada tubuh.

Mulai dari masalah pencernaan yang reaksinya mirip dengan intoleransi laktosa, penyakit jantung, diabetes tipe 1, serta autoimun.

BCM-7 memiliki karakteristik seperti opioid atau morfin yang dapat mengakibatkan efek jangka panjang bagi kesehatan.

Apabila BCM-7 masuk ke dalam sistem peredaran darah dan mengalir ke organ tubuh yang memiliki reseptor mu-opioid lalu menempel, maka BCM-7 dapat merusak organ.

Organ yang terpengaruh antara lain jantung, paru-paru, pankreas, ginjal, dan otak.

BCM-7 juga merupakan salah satu faktor pemicu risiko penyakit jantung, diabetes tipe 1, berbagai kondisi pernapasan, serta dapat berpengaruh pada kesehatan psikologis dan mental.

"BCM-7 juga dapat menyebabkan peradangan di dalam sistem pencernaan manusia. Senyawa ini dapat memperlambat jalannya makanan," kata Woodford.

Baca juga: Mengapa Kita Butuh Lemak Susu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com