Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penelitian Sebut Makan Almond dapat Kurangi Keriput

Kompas.com - 23/03/2021, 05:05 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Makan kacang-kacangan seperti almond terbukti baik untuk kesehatan. Penelitian terbaru menyebut, kacang almond dapat mengurangi keriput.

Para peneliti di University of California menemukan, makan almond setiap hari sebagai pengganti camilan dapat mengurangi tingkat keparahan keriput dan pigmentasi kulit pada wanita pascamenopause.

Hasil ini didapatkan setelah 49 wanita pascamenopause mengikuti uji coba terkontrol secara acak selama 6 bulan.

Uji coba melibatkan wanita dengan kulit Fitzpatrick tipe 1 atau 2 yang ditandai dengan peningkatan kecenderungan untuk terbakar paparan sinar matahari.

Peserta secara acak dibagi menjadi dua kelompok yakni wanita yang makan almond serta wanita yang makan batang ara, batang granola, atau pretzel.

Jumlah yang dimakan sesuai dengan batasan camilan per hari yakni 20 persen dari total asupan kalori harian.

Penilaian kulit dilakukan pada awal penelitian, minggu ke-delapan, minggu ke-enambelas, dan minggu ke-duapuluhempat.

Pada setiap penilaian, kerutan wajah dan intensitas pigmen wajah dilihat menggunakan pencitraan wajah resolusi tinggi, pemodelan, serta pengukuran wajah 3-D yang divalidasi.

Selain itu, penilaian juga mencakup hidrasi kulit, kehilangan air transepidermal (TEWL) dan ekskresi sebum.

Para peneliti menemukan penurunan yang signifikan secara statistik dalam keparahan kerutan pada kelompok yang mengonsumsi almond.

Pada minggu ke-16 terjadi penurunan sebesar 15 persen. Lalu pada minggu ke-24, terjadi penurunan sebesar 16 persen.

Ada juga penurunan yang signifikan secara statistik dalam intensitas pigmen wajah secara keseluruhan pada kelompok almond.

Terdapat penurunan 20 persen pada minggu ke-16. Sedangkan di minggu ke-24 penurunannya tetap.

Baca juga: Selain Keriput, Ini Tanda Kulit Mulai Alami Penuaan

“Konsumsi almond setiap hari mungkin merupakan cara yang efektif untuk memperbaiki tampilan kerutan wajah dan warna kulit di antara wanita pascamenopause."

Demikian kaya Dr. Raja Sivamani, dokter kulit dan peneliti utama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com