Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/03/2021, 17:03 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber ugm.ac.id

KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia resmi melarang mudik bagi masyarakat pada lebaran 2021.

Keputusan larangan mudik diambil setelah menimbang tingginya angka penularan dan kematian akibat Covid-19 setelah beberapa kali libur panjang.

Meski begitu, beberapa orang mungkin masih berpikir untuk tetap pergi mudik atau pulang kampung lebih dini sebelum peraturan ketat diberlakukan.

Terkait kemungkinan tersebut, epidemiolog dari Universitas Gadjah Mada, dr Riris Andono Ahmad, MPH, PhD beberapa waktu lalu melalui laman ugm.ac.id mengingatkan masyarakat untuk tetap berpikir ulang jika berencana pergi mudik. Beberapa alasannya antara lain:

1. Masih banyak masyarakat belum divaksin

Vaksinasi massal memang sudah dilakukan di beberapa titik di daerah, namun masih banyak masyarakat yang belum divaksin.

Mudik akan membuat banyak orang bepergian ke daerah-daerah, padahal vaksinasi cenderung masih lebih banyak dilakukan di pusat kota.

Baca juga: Vaksinasi 180 Juta Penduduk Belum Cukup untuk Ciptakan Herd Immunity

2. Tak semua pilihan transportasi aman

Pilihan transportasi masyarakat ketika mudik juga tak kalah pentingnya karena berkaitan dengan penularan Covid-19.

Menurut Riris, transportasi umum bahkan lebih aman dibandingkan dengan mudik bareng atau perjalanan kolektif yang biasanya dilakukan jelang momen mudik lebaran.

Penyebabnya, dalam perjalanan mungkin saja barang-barang penumpang satu dan penumpang lainnya saling tertukar.

Kondisi ini membuat perjalanan mudik bersama cenderung lebih berisiko.

Apalagi durasi perjalanan mudik cukup lama, membuat seseorang semakin rentan tertular Covid-19.

"Saat berangkat, mungkin masih di dalam kondisi sehat tetapi bisa tertular dalam perjalanan pulang."

"Nanti kalau sudah sampai di kampung halaman dan tinggal lebih dari seminggu, kita juga bisa jadi sumber penularan," katanya.

Ketika sedang bepergian bersama, kita juga mungkin akan lebih abai terhadap protokol kesehatan sehingga pada akhirnya berdampak pada angka penularan yang tak terkendali.

Baca juga: Larangan Mudik Berlaku 6-17 Mei 2021, Masyarakat Diimbau Tak Bepergian Sebelum dan Setelahnya

3. Vaksinasi membuat orang mungkin lebih abai dengan protokol kesehatan

Adanya sejumlah orang yang sudah divaksin juga bisa membuat masyarakat mungkin malah lalai dalam menjalankan protokol kesehatan karena merasa sudah aman.

Didasari sejumlah pertimbangan tersebut, Riris berharap masyarakat tidak mudik dan tetap mengurangi mobilitas mengingat cakupan vaksinasi belum cukup tinggi.

"Risiko penularannya masih cukup tinggi. Kalau pun sudah divaksin, kita juga tetap bisa berisiko. Yang terpenting, fokus menekan penularan virus itu dan tujuannya untuk mengurangi risiko kematian,” kata Riris.

Baca juga: Sudah dapat Dosis Penuh Vaksin Covid-19, Bolehkah Lepas Masker?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ugm.ac.id
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com