Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/03/2021, 20:37 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gangguan tidur menjadi masalah kesehatan yang mengalami peningkatan cukup signifikan di tengah pandemi Covid-19.

Suatu penelitian di Belanda terhadap kelompok usia 18-70 menemukan, 32 persen responden mengeluh mengalami gangguan tidur umum.

Selain itu, 43,2 persen responden lainnya mengatakan mereka mengalami kurang tidur. Responden yang ikut dalam penelitian tersebut mewakili sampel nasional.

Di sisi lain, suatu studi yang dilakukan di Norwegia di terhadap 1285 siswa sekolah menengah (usia 16-19 tahun) juga menemukan fakta terkait gangguan tidur.

Penelitian tersebut menunjukkan, sekitar 10,4 persen masalah gangguan tidur tidak dapat diatasi dengan induksi perilaku.

Dalam survei baru-baru ini di Amerika Serikat, diperkirakan 83,6 juta orang dewasa tidur kurang dari 7 jam per hari.

Baca juga: Jangan Sepelekan! Ketahui Penyebab Tidur Gelisah dan Cara Mengatasinya

Berdasarkan data-data tersebut, dapat dikatakan kurang tidur kronis menjadi masalah kesehatan yang berkembang di tengah pandemi.

Kurang tidur akut lebih rentan terjadi pada orang dewasa muda dibanding orang dewasa yang senior. Hal ini berkaitan dengan pola pikir bahwa bekerja lebih baik dibanding tidur.

Belum lagi sejumlah kantor masih menerapkan kebijakan kerja dari rumah. Hal ini terkadang membuat jam kerja menjadi tidak jelas.

Efek buruk

Masalah kurang tidur terlalu sering diabaikan. Padahal banyak risiko yang mengintai apabila kurang tidur. Salah satunya kecelakaan kerja dan produktivitas menurun.

Di sisi lain, penggunaan gadget yang berlebihan. memengaruhi jam tidur seseorang. Layar gadget memancarkan cahaya kebiruan yang secara drastis menekan produksi melatonin, hormon yang mengontrol siklus siang-malam tubuh.

Menggunakan gadget sebelum tidur dapat membuat seseorang lebih sulit untuk tertidur dan lebih lelah keesokan harinya.

Baca juga: Merasa Lelah tapi Susah Tidur, Apa Sebabnya?

Ilustrasi insomnia, gangguan tidur, sulit tidur. Insomnia bisa memicu stres dan depresi.SHUTTERSTOCK/DimaBerlin Ilustrasi insomnia, gangguan tidur, sulit tidur. Insomnia bisa memicu stres dan depresi.

Kurang tidur memengaruhi berbagai sistem dalam tubuh. Berikut ulasannya.

1. Meningkatkan risiko diabetes

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com