KOMPAS.com – Menstrual cup adalah produk alternatif pengganti pembalut saat haid yang terbuat dari bahan karet atau silikon. Ukurannya cukup mungil, berbentuk seperti lonceng, serta memiliki tekstur yang lentur dan lembut.
Cara menggunakan menstrual cup adalah dengan memasukkannya ke dalam vagina untuk menampung darah menstruasi.
Sebagian wanita, terlebih mereka yang belum menikah, mungkin masih merasa ngeri ketika membayangkan benda asing itu masuk ke dalam vagina.
Kendati demikian, tidak sedikit wanita Indonesia yang sudah berani mencoba menstrual cup dan mulai meninggalkan pembalut sekali pakai.
Hal ini dilakukan guna mengurangi penggunaan pembalut sekali pakai yang berpotensi merusak lingkungan.
Baca juga: Mengenal Fungsi Menstrual Cup yang Bisa Jadi Alternatif Pembalut
National Geographic Indonesia pada Rabu (23/8/2019) menulis, pembalut sekali pakai menyebabkan penumpukan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA).
Selain itu, limbah ini juga mengeluarkan gas metana yang dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan.
Nah, bagi para pemula yang masih khawatir dengan cara pemakaian menstual cup, berikut beberapa hal yang harus diperhatikan berdasarkan pengalaman pengguna, seperti dilansir Put A Cup In It, Senin (7/9/2020):
1. Memilih menstrual cup
Sebelum membeli menstrual cup, Anda harus memastikan ukuran cup yang sesuai dengan vagina Anda.
Baca juga: Tidur Tanpa Celana Dalam Baik untuk Vagina, Ahli Ungkap Alasannya
Mayoritas terdapat dua pilihan ukuran di berbagai merek menstrual cup, yaitu large (besar) dan small (kecil). Bagi pengguna pertama, dianjurkan untuk memilih ukuran yang kecil.
Selain ukuran, bentuk menstrual cup juga beragam, di antaranya reguler, panjang untuk high cervix, hingga pendek untuk low cervix.
Jika masih bingung, coba kuis di laman https://putacupinit.com/indonesian/ untuk menentukan jenis dan ukuran cup yang paling cocok untuk Anda.