Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/04/2021, 13:07 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang menimpa Thalita Latief bisa menjadi pengingat agar kita lebih berhati-hati dalam memilih pasangan.

Memasuki sekian tahun pernikahan, kadangkala ada yang baru menyadari jika pasangannya mampu melakukan kekerasan.

Suami yang sebelumnya dikenal begitu lembut dan penyayang mendadak jadi penuh amarah. Rasanya pasangan menjadi orang yang begitu berbeda dibandingkan sebelumnya.

Sebenarnya, perubahan mendadak ini amat sangat jarang ditemukan. Sebaliknya, kecenderungan seseorang untuk melakukan KDRT sebenarnya bisa dikenali sejak awal.

Baca juga: Thalita Latief Akui Alami KDRT, Dilempari HP hingga Gigi Patah

Nurmawati, Humas Rifka Annisa Women's Crisis Center mengatakan proses pendekatan bisa jadi kesempatan mengenal pasangan termasuk kecenderungannya menjadi pelaku kekerasan.

"Jika kita sensitif sebenarnya sangat bisa dirasakan sejak awal," katanya kepada Kompas.com pada Rabu (7/4/21).

Ia menerangkan ada beberapa hal yang bisa menjadi patokan yakni:

  • Sulit menyelesaikan konflik

Kita bisa melihat respon yang ditunjukkan pasangan dalam menghadapi masalah ketika masih pacaran.

"Jika seseorang cenderung tidak bisa mengelola emosi dan berkomunikasi saat konflik, kecenderungan KDRT bisa lebih tinggi," ujarnya.

Ketidakmampuan untuk bernegosiasi ini bisa memicu seseorang menyalurkan emosinya dengan tindakan abusif di kemudian hari.

Baca juga: Waspada, Ini Tanda Pasangan Melakukan Gaslighting

  • Lari dari masalah

Jika pasangan sering lari dari masalah dengan menutup diri, silent treatment atau menghindar, itu bisa jadi indikasi mengkhawatirkan.

Namun, kenali perbedaan antara seseorang yang mengambil jeda untuk me time guna meredakan emosinya. Orang seperti ini, tambah Nurma, biasanya hanya butuh waktu menenangkan diri sebelum mencari solusi bersama. 

  • Komitmen saat pacaran

Kita juga bisa mengulik lebih jauh kecenderungan kekerasan dari komitmennya saat masih pacaran. Seseorang yang kerap berselingkuh atau punya masalah kesetiaan biasanya punya isu kekerasan yang tinggi pula.

"Memang tidak semua namun kecenderungannya tinggi sekali," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com