Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Generasi Silicon Valley Lokal, Ajak Anak Belajar Coding Sejak Dini

Kompas.com, 12 April 2021, 15:01 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah berencana menjadikan Bukit Algoritma sebagai Silicon Valley lokal untuk memacu pertumbuhan industri digital.

Silicon Valley Sukabumi dicanangkan menjadi pusat pengembangan inovasi dan teknologi digital di Indonesia. Hal ini merespon persaingan teknologi di masa depan yang akan semakin ketat.

Karena itu, penting bagi orangtua mempersiapkan buah hatinya dengan skill yang tepat. Harapannya agar anak bisa bertahan dan mampu bekerja sesuai dengan kebutuhan SDM di masa depan.

Kebutuhan ini sebelumnya juga pernah dilontarkan oleh CEO Apple, Tim Cook. Ia mengatakan kemampuan coding alias membuat program komputer akan sangat dibutuhkan di berbagai sektor industri.

Baca juga: Mengenal Bukit Algoritma Sukabumi, Tiruan Silicon Valley Ala Indonesia

Selama ini anak-anak hanya terpapar dengan teknologi yang sudah siap pakai. Sebaliknya, coding akan mengajarkan mereka menciptakan sendiri program seperti yang biasa dinikmati.

Dikutip dari laman Funtech, perusahaan edukasi di Inggris, coding bagi anak-anak sama seperti mempelajari bahasa yang baru.

Jika dimulai di usia dini maka akan semakin mudah mempelajarinya dan anak akan semakin lihai.

Setidaknya ada enam manfaat bagi anak yang belajar coding sejak masih kecil yaitu:

  • Membangun percaya diri

Belajar dasar-dasar program bisa membantu mengubah cara anak berinteraksi dengan teknologi. Bukan hanya sekedar menikmati game, You Tube atau berbagai aplikasi, mereka juga akan tergerak untuk menciptakan versinya sendiri.

Mereka akan lebih percaya diri ketika bersentuhan dengan teknologi lain di masa depan. Meskipun terasa asing namun mereka memiliki skill dasar yang membuatnya tetap percaya diri.

Baca juga: Main Coding melalui Google Doodle Games untuk Mengisi Waktu di Rumah Saja

  • Logika yang lebih rasional

Logika sangat erat kaitannya dengan coding. Pasalnya pemrograman lebih banyak menggunakan otak kiri yang lebih rasional.

Kecenderungan ini menonjolkan pemikiran linier, pengurutan, dan penerapan logika pada sebagian besar situasi. Nantinya anak akan lebih mudah memahami instruksi terstruktur dan memecahkan masalah dengan cara yang metodis.

Umumnya anak-anak lebih banyak menggunakan otak kanan yang cenderung menonjolkan imajinasi, visualisasi dan intuisi.

Baca juga: Anak yang Hiperaktif Tidurnya Susah, Kok Bisa?

  • Meningkatkan kreativitas

Butuh kreativitas tinggi untuk menciptakan program yang menarik. Karena itu anak bisa menciptakan aplikasi, video game, situs web dan banyak lainnya versi mereka sendiri yang unik.

  • Kemampuan bercerita

Coding merupakan proses yang kompleks sehingga membutuhkan kemampuan bercerita. Anak yang belajar membuat program sekaligus belajar menyampaikan cerita lewat program kreasinya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau