Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengenali Kondisi Kesehatan Jantung Sendiri, Sudah Tahu?

Kompas.com - 17/04/2021, 05:17 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kesadaran akan gaya hidup sehat terus meningkat di masa pandemi Covid-19. Sayangnya hal itu masih diiringi dengan peningkatan masalah kesehatan.

Salah satu gangguan kesehatan yang dikhawatirkan adalah risiko penyakit jantung.

Menurut Dr Divya Marina Fernandes, spesialis jantung intervensi di Aster RV Hospital, Bengaluru, India, banyak orang menjalani gaya hidup yang kurang aktif saat ini.

Baca juga: 8 Cara untuk Meningkatkan Kesehatan Setelah Serangan Jantung

Berkurangnya aktivitas merupakan akibat dari perubahan gaya hidup yang disebabkan oleh pandemi.

Tingkat stres yang bertambah, kata dia, juga menyebabkan banyak orang mulai merokok, dan ini tentu berdampak negatif bagi kesehatan jantung.

Mengetahui kondisi kesehatan jantung

Menurut Fernandes, seseorang harus mengenali tubuhnya untuk memahami apakah kondisi jantungnya sehat atau tidak.

"Jika kita merasa sangat lelah, nyeri dada, atau sempat berlari satu kilometer dan menaiki dua anak tangga, lalu sekarang sesak napas saat melakukannya, maka kita perlu memerhatikan kesehatan jantung."

Tanpa perlu buru-buru ke rumah sakit, kita bisa melakukan pemeriksaan sederhana terkait masalah jantung di rumah.

"Banyak orang berinvestasi dengan alat pengukur denyut nadi dan alat tekanan darah."

"Ini dapat membantu kita memeriksa tekanan darah, denyut nadi, dan saturasi oksigen tanpa harus ke rumah sakit," kata Fernandes.

Tekanan darah rata-rata orang yang sehat umumnya berada di kisaran 140/90, sedangkan denyut jantung istirahat atau resting heart rate di angka 60-100 denyut per menit (bpm).

Jika detak jantung berada di luar kisaran yang disebutkan, maka sebaiknya kita berkonsultasi dengan dokter.

Senada dengan penjelasan itu, Dr TS Kler, chairman di Fortis Heart & Vascular Institute,  Gurugram & Fortis Hospital, menyebut ada beberapa penyakit jantung yang dimulai dari usia dini.

"Penyakit ini biasanya dapat diketahui dari EKG atau tes lain yang disebut tes holter 24 jam, seperti pemantauan listrik aktivitas jantung selama 24-72 jam."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com