Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Pasangan Rutin Memberi Kabar, Posesif atau Bukan?

Kompas.com - Diperbarui 05/09/2022, 08:43 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Di dalam hubungan asmara, komunikasi aktif menjadi hal penting untuk dibangun. Termasuk salah satunya adalah saling memberi kabar dengan pasangan.

Namun, tak sedikit orang yang menganggap kebiasaan ini adalah sikap posesif pasangannya.

Lalu, apakah meminta pasangan rutin mengabari adalah sebuah sikap posesif?

Psikolog Samanta Elsener, MPsi pernah mengatakan, ritual saling memberi kabar dengan pasangan adalah sesuatu yang wajar dalam sebuah hubungan.

Saling memberi kabar akan membuat kita dan pasangan cenderung aman dan nyaman dalam menjalani hubungan yang sehat.

"Hubungan yang sehat memang selalu ngasih kabar, menjaga komunikasi lancar."

"Ngasih kabar itu bukan berarti harus laporan terus ada di mana. Sekadar ngasih semangat atau perhatian, seperti (mengingatkan) jangan lupa makan siang, itu menunjukkan kita peduli dan memprioritaskan pasangan kita," kata Samanta kepada Kompas.com, beberapa waktu lampau.

Baca juga: Seperti Darius-Donna, Ini Manfaatnya Saling Beri Kabar dengan Pasangan

Ia menambahkan, setiap orang memiliki pola attachment atau pola kelekatan.

Orang-orang dengan pola kelekatan secure atau aman mampu menjalani relasi yang sehat dengan orang lain, termasuk pasangan.

Pola kelekatan ini biasanya sudah terbentuk sejak kecil dan semakin berkembang seiring bertambahnya usia.

Mereka cenderung tidak akan merasa pasangannya posesif jika ingin membangun rutinitas saling memberi kabar, bahkan senang ketika pasangannya memberi kabar.

Sebaliknya, orang-orang dengan pola kelekatan insecure atau tidak aman cenderung tidak memiliki kesadaran dalam hubungan.

Orang-orang ini memiliki ego yang tinggi untuk menghindari apa yang membuatnya merasa tidak aman.

Baca juga: 5 Tips Menghindari Pertengkaran Besar dengan Kekasih

"Misalnya, ketika hubungan yang sehat adalah dengan menjalin komunikasi, dia enggak mau tapi malah bilang orang lain posesif dengan melakukan itu," ucap Samanta.

Jadi, penting untuk mengetahui pola kelekatan yang ada pada diri kita dan mengembangkan diri seiring berjalannya waktu.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com