Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Asal "Posting" Konten, Pertimbangkan Dulu 5 Hal Ini

Kompas.com - 22/04/2021, 16:21 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, konten TikTok "pembukaan persalinan" yang dibuat oleh dokter Kevin Samuel viral di media sosial.

Sejumlah pihak menilai video berdurasi 15 detik itu bernuansa melecehkan perempuan.

Meski sudah meminta maaf, perbuatan Kevin dinilai telah melakukan pelanggaran etika profesi kedokteran kategori sedang. Hal itu disampaikan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Jakarta Selatan.

Kasus Kevin seharusnya membuat kita sadar untuk tidak asal mengunggah konten di media sosial.

Ada beberapa pertimbangan yang perlu kita pikirkan sebelum mengunggah konten agar tidak berimplikasi buruk di masa depan.

Baca juga: Video TikTok Persalinan Langgar Etika Profesi, Dokter Kevin Samuel Minta Maaf

Nah, setidaknya, ada lima pertanyaan yang perlu ditanyakan kepada diri sendiri sebelum akhirnya memutuskan untuk mengunggah konten, antara lain:

1. Apa kebijakan media sosial dari tempat kita bekerja?

Dalam konteks dokter Kevin Samuel, mungkin penting untuk mempertimbangkan etika kedokteran dan penyedia layanan kesehatan tempat bekerja.

Sementara untuk masyarakat lain, mungkin bisa pula mempertimbangkan apakah perusahaan tempat kita bekerja punya kebijakan khusus terkait media sosial.

Menurut pelatih karir dari the Muse, Christie Artis, yang telah berpengalaman di bidang SDM selama 20 tahun mengungkapkan, sekarang banyak perusahaan memiliki kebijakan yang sangat spesifik tentang apa yang boleh dan tidak diperbolehkan untuk dilakukan karyawannya.

Ini bisa jadi termasuk jika karyawan melanggar aturan atau pedoman membicarakan perusahaan secara online.

Misalnya, menurut sebuah artikel mendalam tentang Hootsuite, kebijakan media sosial Walmart adalah tidak mengizinkan karyawan untuk berbicara atas nama perusahaan atau menanggapi umpan balik pelanggan lewat akun media sosial pribadi karyawan.

Kemudian, Best Buy juga menguraikan apa yang harus dan tidak boleh diungkapkan karyawan di media sosial.

Jika tidak yakin dengan aturan media sosial perusahaan kita, lebih baik menanyakannya kepada bagian SDM atau atasan kita, atau mungkin sekalian tidak mengunggah konten-konten yang berisiko.

Penting untuk diperhatikan bahwa perusahaan bisa saja menjatuhi sanksi atau memecat kita atas alasan apapun, termasuk mengunggah sesuatu yang tidak disetujui perusahaan.

Baca juga: Belajar dari Jessica Jane, Ini 7 Langkah Bersihkan Jejak Digital di Medsos

2. Apakah kita nyaman jika konten itu dilihat atasan?

Sesungguhnya tidak ada batasan yang jelas tentang konten apa saja yang bisa atau tidak bisa kita unggah secara online.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com