Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toxic Productivity Banyak Dialami oleh Ibu, Begini Mengatasinya

Kompas.com - 29/04/2021, 08:35 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Moms

KOMPAS.com - Menjadi produktif adalah kebiasaan yang positif. Namun, seseorang yang terlalu produktif dan mengerjakan banyak tugas secara berlebihan bukanlah hal yang baik.

Seperti dilansir New York Times, segala sesuatu bisa dikatakan "toxic" atau beracun jika berlebihan.

Hal itu juga berlaku dalam hal produktivitas. Jika kita bekerja terlalu keras sampai melupakan istirahat, maka itu dinamakan toxic productivity.

Toxic productivity adalah kondisi yang sering dialami para ibu, bahkan tidak disadari.

Menurut Huffington Post, toxic productivity adalah kebutuhan yang tidak sehat untuk selalu produktif.

Seseorang tidak mampu berhenti bekerja atau menyelesaikan tugas kantor, dan kebiasaan itu dibawa hingga ke rumah.

Baca juga: Kenali Produktivitas Toksik, Sumber Kelelahan dan Bosan Bekerja

Para ibu selalu mengurus pekerjaan rumah dan mengawasi anak-anak. Ibu juga tidak dapat bersantai ketika anak tidur atau sibuk bermain dan belajar.

Karena produktivitas sering dipandang sebagai kebiasaan yang baik, kita sulit memerhatikan apabila kita terjebak dalam toxic productivity.

Mengutip Create Cultivate, ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa ibu mengalami toxic productivity:

  • Jika seorang ibu sering terserang flu biasa atau menderita sakit kepala, kemungkinan ibu sudah melakukan banyak tugas dan tidak meluangkan waktu untuk bersantai.
  • Target yang tidak realistis dapat timbul ketika ibu memiliki daftar tugas terlalu banyak daripada yang bisa diselesaikan dalam satu hari.
  • Sulit beristirahat. Jika anak tidur siang, sibuk bermain atau mengerjakan tugas sekolah dan ibu tidak bisa menikmati secangkir kopi atau membaca buku, ini adalah pertanda bahwa toxic productivity sedang terjadi.

 

Baca juga: Jangan Sepelekan, Kenali Burnout karena Pekerjaan dan Pencegahannya

Menghentikan toxic productivity

Para ibu disarankan meluangkan waktu untuk fokus merawat diri. Jika diabaikan, maka ibu akan menderita penyakit, baik secara fisik maupun mental.

Menurut WMC 5, ada beberapa hal yang bisa dilakukan ibu untuk menghadapi toxic productivity. Salah satunya yaitu menetapkan batasan.

Ibu juga dapat membuat jadwal terkait tugas apa saja yang bisa diselesaikan dan menambahkan waktu beristirahat pada jadwal tersebut.

Apabila merasa terganggu dengan telepon, email kantor atau notifikasi pesan singkat, ibu dapat mematikan ponsel di waktu tertentu.

Menetapkan batasan dengan diri kita adalah cara terbaik untuk memastikan kita memiliki produktivitas yang sehat.

Baca juga: Ingat, Mengasuh Anak Bukan Cuma Tugas Ibu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Moms
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com