Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahami, 7 Etika Dasar Saat Ucapkan Rasa Dukacita via Media Sosial

Kompas.com - 10/05/2021, 14:34 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Era media sosial memberikan pengaruh besar pada cara orang menyampaikan ungkapan dukacita ketika terjadi kematian.

Dahulu, orang melakukannya dengan melayat ke rumah duka atau menghadiri upacara pemakaman.

Kini -terlebih di tengah masa pandemi Covid-19, ucapan melalui media sosial seringkali menjadi cara termudah untuk menyampaikan rasa belasungkawa.

Baca juga: Begini Cara Merespons Upaya Bunuh Diri yang Diunggah ke Media Sosial

Tengok saja, unggahan di media sosial juga sering kali dilakukan untuk mengenang artis, tokoh agama atau pesohor lain yang berpulang.

Namun demikian, penggunaan media sosial yang tidak tepat juga bisa memicu semacam pelanggaran etika.

Bukan hanya terkesan tidak sopan, namun juga bisa menyinggung perasaan keluarga yang sedang berduka.

Karena itu, penting sekali untuk memahami etika bermedia sosial, khususnya ketika momen kedukaan semacam ini.

Agar lebih jelas, berikut ini adalah panduan etika bermedia sosial yang mungkin penting unutk kita pahami. 

  • Biarkan keluarga yang mengunggah pertama kali

Kita tidak berhak mengumumkan kematian seseorang lewat media sosial, sebelum anggota keluarga melakukannya.

Tahan diri untuk tidak mengungkapkannya ke publik. Sebab, bisa jadi keluarga ingin menjalani momen berduka itu secara personal.

Baca juga: Konten Viral Tenaga Kesehatan dan Kode Etik di Media Sosial

Publikasi hanya akan memaksa mereka menerima banyak telepon, email, komentar dan berbagai hal lain, yang pada akhirnya hanya akan mengganggu.

Selain itu, keluarga juga seringkali ingin menyampaikan kabar semacam ini secara pribadi kepada orang lain.

  • Awas menebar hoax

Jangan asal menyebarkan penyebab kematian seseorang tanpa melakukan verifikasi langsung dari orang terdekatnya.

Lebih baik lagi untuk tidak menyatakan apa pun soal itu, karena memang bukan hak kita.

Kabar yang tidak benar hanya akan menambah buruk kondisi yang yang sedang dialami oleh keluarga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com