Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/05/2021, 18:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah hasil penelitian baru yang dirilis Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menunjukkan bukti tentang keefektifan vaksin Covid-19 yang dikembangkan dengan teknologi mRNA.

Studi ini mengamati  tenaga kesehatan (nakes) di 33 lokasi di 25 negara bagian di Amerika Serikat.

Dari sana ditemukan satu dosis vaksin Pfizer-BioNTech atau Moderna 82 persen efektif melawan gejala infeksi.

Baca juga: Ini Alasan Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua Tidak Boleh Terlewat

Di samping itu, efektivitas vaksin juga meningkat hingga 94 persen setelah pemberian dosis yang kedua.

"Vaksin mRNA sangat efektif dalam mencegah gejala Covid-19 di antara nakes."

"Cakupan vaksinasi yang tinggi bagi nakes dan populasi umum sangat penting untuk mencegah Covid-19," kata para peneliti.

Direktur CDC, Rochelle Walensky mengatakan, hasil penelitian ini sangat penting bagi CDC untuk mengubah rekomendasinya terhadap orang-orang yang telah divaksin penuh.

Walesnky mencatat, ini bukan riset pertama yang menunjukkan bukti nyata tentang keefektifan vaksin Covid-19.

Para peneliti di Israel pada bulan Februari juga menemukan, vaksin Pfizer menunjukkan penurunan 94 persen gejala infeksi virus corona.

Pada saat itu, hasil peer-review merupakan salah satu yang pertama menawarkan pandangan keefektifan vaksin dan menunjukkan kemanjuran vaksin yang tinggi hingga 95 persen selama uji klinis.

Efektivitas vaksin Sinovac

Sementara itu, vaksin Sinovac yang digunakan di Indonesia juga terbukti efektif sampai 98 persen dalam mencegah risiko kematian akibat Covid-19 di antara para nakes.

Baca juga: Cara Aman Vaksinasi Saat Puasa: Tidur Cukup dan Jangan Lupa Sahur

Ketua Tim Peneliti Efektivitas Vaksin Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Pandji Dhewantara mengatakan hal itu. 

Dia mengungkap, berdasarkan hasil kajian dapat disimpulkan bahwa vaksinasi dosis lengkap dapat menurunkan risiko Covid-19 bergejala secara signifikan.

"Vaksinasi penuh menurunkan risiko perawatan dan kematian sampai 98 persen," kata dia seperti yang dikutip dari laman Kemenkes.

"Itu jauh lebih besar dibandingkan dengan menerima dosis pertama yang hanya efektif menurunkan sekitar 13 persen risiko Covid-19 bergejala," sambung dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com