Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/05/2021, 11:39 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak orangtua memberikan Susu Kental Manis (SKM) pada balita karena dianggap sama dengan susu formula.

Masih ada salah pemahaman yang bertahan di masyarakat bahwa SKM merupakan produk susu yang menyehatkan bagi anak. Terlebih lagi, harganya yang lebih murah, mudah disimpan dan tahan lama.

Tak heran masyarakat masih menjadikannya produk favorit untuk diberikan kepada buah hatinya. Nyatanya, hal ini tidak dibenarkan karena kandungannya yang tidak bermanfaat untuk tumbuh kembang anak.

Baca juga: Susu Kental Manis Masih Dianggap Susu untuk Anak

SKM dibuat dengan melalui proses evaporasi atau penguapan dan umumnya memiliki kandungan protein yang rendah.

Dalam prosesnya, produk ini juga ditambahkan gula tambahan untuk menambahkan rasanya.

Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), SKM sebaiknya tidak dikonsumsi oleh balita. Hal ini mempertimbangkan kandungan nutrisinya yang tidak ideal dalam setiap porsinya.

SKM memiliki kadar protein rendah sekaligus kadar gula yang tinggi.

Contohnya, satu takar porsi atau sama dengan empat sendok makan mengandung 130 kkal, dengan gula tambahan 19 gram dan protein 1 gram.

Baca juga: Benarkah Susu Almond Lebih Menyehatkan? Ini Penjelasannya

Kandungan gula tersebut setara dengan 76 kkal sehingga nilainya lebih dari 50 persen total kalori produk tersebut. Padahal, kadar gula tambahan pada makanan untuk anak yang direkomendasikan oleh WHO tahun 2015 adalah kurang dari 10 persen total kebutuhan kalori.

Kalori yang berlebihan dapat berpengaruh pada berat badan, Dikhawatirkan anak akan mengalami obesitas dan berbagai permasalahan kesehatan lainnya.

Konsumsi SKM pada balita juga berisiko menyebabkan masalah gigi termasuk berlubang dan sakit gigi. Khususnya apabila orangtua kurang memperhatikan kebersihan mulut dan gusi anak.

Idealnya, susu untuk balita dan batita harus mengandung sumber kalsium dan sumber protein dengan asam amino esensial yang lengkap.

Baca juga: Jangan Biasakan Anak Minum Susu di Botol hingga Tertidur, Mengapa?

Pemberian SKM pada anak  di atas usia lima tahun bisa saja dipertimbangkan. Namun bukan sebagai susu melainkan pemanis khususnya topping dalam camilan.

Jumlahnya juga harus disesuikan dengan kebutuhan dan takaran yang menyehatkan agar tida berdampak buruk pada jangka panjang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com