Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Cegah Stunting, Orangtua Perlu Rutin Timbang Berat Badan Anak

Kompas.com - 24/05/2021, 14:39 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus stunting pada anak usia di bawah lima tahun (balita) merupakan salah satu masalah utama kesehatan di Indonesia.

Hal itu terjadi karena balita mengalami kekurangan gizi kronis pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sehingga mengalami gagal tumbuh.

Untuk diketahui, gagal tumbuh merupakan kondisi tubuh anak yang tidak dapat menerima, mempertahankan, atau memanfaatkan kalori untuk menambah berat badan.

Alhasil, kondisi tersebut membuat pertumbuhan anak, baik dari aspek berat dan tinggi badan, tertinggal dari standar pada umumnya. Jika orangtua mengabaikan hal ini, kondisi gagal tumbuh bisa berkembang menjadi stunting.

Baca juga: Idealnya Ini Pertambahan Berat Badan Bayi Setiap Bulan

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi stunting di Indonesia mencapai angka 30,8 persen. Angka ini turun dari 37,2 persen pada Riskesdas 2013.

Namun demikian, upaya menurunkan angka stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga dibutuhkan keterlibatan orangtua.

Oleh karena itu, orangtua perlu melakukan berbagai upaya agar anak terhindar dari stunting, salah satunya dengan mengukur berat badan anak secara rutin.

Rutin kontrol berat badan anak

Memantau kondisi berat badan anak oleh para orangtua merupakan salah satu kunci agar tumbuh kembang si kecil normal dan terhindar dari risiko stunting.

Baca juga: Pentingnya Stimulasi dan Nutrisi dalam Tumbuh Kembang Anak dalam 1.000 HPK

Untuk itu, orangtua wajib membawa buah hati ke pusat layanan kesehatan agar berat badan anak dapat ditimbang secara teratur.

Untuk diketahui, bayi perlu ditimbang setiap satu bulan sekali sampai berusia enam bulan. Selanjutnya, saat bayi berusia 6 sampai 12 bulan, penimbangan berat badan dilakukan setiap dua bulan sekali dan tiga bulan sekali setelah bayi memasuki usia satu tahun.

Selain itu, orangtua juga perlu memahami pertambahan atau pengurangan berat badan bayi sesuai dengan tahapan usianya. 

Hal itu penting dipahami para orangtua agar mudah mengontrol berat badan anak secara mandiri.

Baca juga: Tips Menambah Berat Badan Anak pada 12 Bulan Pertama

Pada umumnya, bayi baru lahir sehat cukup bulan memiliki berat antara 1,6 kilogram (kg) sampai 2,8 kg.

Disebut mengalami bayi berat lahir rendah (BBLR) bila memiliki berat badan kurang dari 2,5 kg pada masa kehamilan penuh. Sementara, berat badan bayi dinyatakan lebih dari rata-rata kalau mencapai 4,0 kg.

Pada dua minggu pertama, selama beberapa hari setelah lahir, merupakan hal normal bila berat badan bayi turun sekitar 5 sampai 10 persen.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com