KOMPAS.com - Program Work From Bali (WFB) menjadi kabar menyegarkan bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) di tengah pandemi.
Bekerja di lokasi wisata seindah Bali tentu bakal menjadi pengalaman menggembirakan. Apalagi tak perlu mengeluarkan dana pribadi untuk menjalaninya karena merupakan program dari pemerintah sendiri.
Para abdi negara juga bisa merasakan sensasi menjadi digital nomad, hal yang selama ini terbatas dirasakan oleh para freelancer dan pekerja startup.
Sayangnya, bekerja jarak jauh di lokasi wisata tak selalu mudah seperti dibayangkan banyak orang. Ada tantangan berbeda yang mungkin tidak biasa dirasakan oleh pekerja kantoran seperti PNS di kementriaan.
Baca juga: Tertarik Ikut Tren Work From Bali? Persiapkan Dulu 4 Hal Berikut
Jika berniat ikut program WFB, ada baiknya mengetahui tips berikut agar pengalaman bekerja di Bali tetap efektif.
Saat bekerja remote, kita diharuskan untuk tetap hadir dan bersikap komunikatif meskipun secara daring. Banyak yang terlena dan kerap melupakan soal tanggung jawab pekerjaan mereka ketika terpisah jarak.
Untuk tetap bersikap profesional, atur komunikasi secara rutin dan berkala. Misalnya saja melalui zoom meeting, video call, telepon atau email agar pekerjaan tetap bisa diselesaikan dengan lancar.
Baca juga: Jaga Keseimbangan Kehidupan-Kerja Saat WFH
Bekerja jarak jauh rentan tidak memiliki batasan waktu sehingga membuat banyak orang kelabakan. Agar tidak kewalahan, pastikan untuk membuat rutinitas kerja dan membuat batasan jam kerja seperti ketika di kantor.
Sampaikan dengan sopan kepada atasan atau rekan soal batasan tersebut agar kondisi kesehatan dan mental tetap terjaga.
Baca juga: 3 Cara agar Penderita Bipolar Produktif di Lingkungan Kerja