KOMPAS.com - Jatuh cinta pada seseorang akan membuat kita merasa berbunga-bunga hingga terobsesi dengannya.
Namun, ada garis yang sangat tipis antara ketertarikan dan obsesi. Ketika obsesi mulai memaksa kita untuk mengalihkan semua energi terfokus padanya, saat itulah obsesi mulai menjadi tidak sehat.
Kita akan memikirkannya sepanjang waktu dan ini akan membatasi kita dari melakukan aktivitas biasa karena itu adalah dunia kita.
Nah, untuk mengetahui lebih lanjut, berikut adalah beberapa tanda yang dapat diidentifikasi untuk mengetahui apakah kita memiliki obsesi yang tidak sehat dengan seseorang.
Baca juga: Menghentikan Obsesi pada Si Mantan
1. Menyembunyikan rasa tidak aman
Jika kita memiliki masalah harga diri yang rendah dan mencoba menyembunyikan rasa tidak aman dengan menindas seseorang secara keras, itu pasti tidak sehat.
Kita akan kehilangan rasa individualitas dan juga akan mencoba untuk memvalidasi diri alias membutuhkan orang tersebut untuk merasa lebih baik.
Kita juga akan cenderung menggunakan keberadaan orang itu untuk merasa nyaman dengan diri sendiri, padahal pada kenyataannya kita membenci rasa tidak aman yang hadir.
Baca juga: Minta Pasangan Rutin Memberi Kabar, Posesif atau Bukan?
2. Hanya peduli dengan kualitas luar
Kita akan menemukan diri kita terbenam dalam kualitas luar orang itu karena itulah yang membuat kita tergila-gila padanya.
Ketika periode berbunga-bunga berakhir dan kekurangan serta pertengkaran kecil muncul, kita tidak dapat menghadapi kepribadian asli orang itu karena kita benar-benar hanya terobsesi dengan kepribadian luarnya saja.
Karenanya, ini menjadi sangat merepotkan sehingga menyebabkan kita kehilangan kendali dan fokus atas hidup kita sendiri.
Baca juga: Jatuh Cinta dan Mencintai Itu Berbeda, Ini Penjelasannya
3. Menghindari teman-teman
Ketika kita sudah mulai terobsesi dengan seseorang, kita tidak akan ragu untuk menghindari teman-teman atau orang terdekat.
Kita akan memprioritaskan orang itu lebih dari siapa pun, yang menyebabkan kita menjauh dari lingkaran pertemanan.