Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/05/2021, 14:02 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Vagina memiliki aroma yang khas dan berbeda-beda pada setiap wanita. Karena itu, tidak perlu menggunakan cairan pembersih organ intim untuk membuatnya harum semerbak bagaikan taman bunga.

"Tidak ada vagina yang harum seperti pasar kembang. Tubuh punya bau khusus termasuk vagina, air liur dan keringat" ujar dokter Sandra Suryadana, founder akun @doktertanpastigma dalam Seminar Virtual Period Party by Perfect Fit yang digelar secara daring pada Jumat (28/05/2021).

Penyataan itu dilontarkannya merespons disinformasi yang masih jadi momok bagi perempuan ini.

Belum lama ini juga sempat viral konten Tiktok yang menyindir perempuan untuk menjaga aroma kewanitaannya agar lebih harum. 

Sandra mengajurkan para perempuan di luar sana untuk tidak mudah terprovokasi dengan konten tersebut.

Baca juga: 7 Jenis Aroma Vagina dan Penyebabnya, Mana yang Normal?

Hal yang lebih bermanfaat adalah mengenali aroma organ intim sendiri untuk memudahkan deteksi masalah kesehatan.

Perubahan aroma vagina bisa menjadi tanda perubahan kondisi termasuk hal yang tidak normal. Misalnya saja, jika muncul bau yang amis disertai rasa gatal atau nyeri saat berkemih, bisa jadi sudah terjadi infeksi atau pertumbuhan bakteri tidak sehat.

Tidak perlu sabun khusus

Para perempuan juga disarankan untuk membuat area kewanitaan menjadi lebih wangi termasuk menggunakan sabun khusus. Pasalnya, sabun jenis tersebut bisa saja mengandung zat kimia yang berdampak buruk untuk vagina.

"Karena sebenarnya tidak normal kalau vagina harum, selain itu sudah ada bakteri normal yang diciptakan Tuhan untuk membersihkan diri sendiri," tambahnya.

Sandra juga mengingatkan, tidak perlu membersihkan Miss V dengan sabun apapun. Jika memang benar-benar ingin memakainya sesekali, hanya ada beberapa kondisi yang diperbolehkan.

Misalnya ketika darah haid berlebih ketika menstruasi, menjalani aktivitas outdoor yang tinggi dan kelembaban terganggu.

"Selain itu enggak perlu, sama sekali tidak ada manfaatnya," tandasnya.

Baca juga: Waspadai, Risiko Abaikan Kebersihan Organ Kewanitaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com