BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Biocalci

Kebiasaan Mager, Gaya Hidup Sedentari Bisa Sebabkan Osteoporosis dan Lemahkan Imun

Kompas.com - 01/06/2021, 08:54 WIB
Aningtias Jatmika,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 membuat masyarakat menghabiskan banyak waktu di rumah saja demi menghindari penyebaran virus corona.

Hal tersebut dapat menjadikan tubuh terbiasa malas gerak (mager) atau disebut juga gaya hidup sedentari. Pada kondisi ini, tubuh hanya melakukan aktivitas santai, seperti duduk dan rebahan.

Terlalu asyik dengan aktivitas fisik yang minim ternyata bisa meningkatkan risiko pengeroposan tulang atau osteoporosis, terlebih pada perempuan paruh baya (middle age woman). Penelitian soal ini sudah pernah dilakukan dan hasilnya dirilis oleh University of Strathclyde.

“Studi kami menunjukkan bahwa gaya hidup sedentari berisiko memberikan dampak buruk terhadap kepadatan mineral tulang pinggul perempuan,” ujar ketua penelitian sekaligus dosen senior di University of Strathclyde Dr Alexandra Mavroeidi, seperti ditulis laman resmi University of Strathclyde, Rabu (9/1/2019).

Mavroeidi mengatakan, aktivitas santai atau gaya hidup sedentari itu semakin berkembang pada masyarakat modern.

Bersama rekan-rekannya, Mavroeidi menemukan bahwa masyarakat modern menerapkan gaya hidup sedentari selama enam hingga delapan jam setiap hari. Bahkan, pada kelompok usia dewasa dan paruh baya, durasinya meningkat menjadi delapan hingga sepuluh jam.

Lemahkan imunitas tubuh

Dampak buruk lainnya dari kebiasaan malas bergerak dan melakukan aktivitas fisik bukan hanya meningkatkan risiko osteoporosis, melainkan juga berisiko melemahkan imunitas tubuh.

Seperti diketahui, aktivitas fisik, misalnya berolahraga, diyakini mampu meningkatkan imunitas tubuh sehingga seseorang tidak mudah terserang penyakit, terlebih pada situasi pandemi seperti saat ini.

Baca juga: 5 Manfaat Olahraga yang Jarang Orang Tahu

Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Sport and Health Science 2019 menyimpulkan hal itu.

Dikutip dari laman Health, Selasa (26/1/2021), penulis studi yang merupakan profesor dari Appalachian State University Amerika Serikat, David Nieman, menjelaskan bahwa kontraksi otot saat melakukan aktivitas fisik akan meningkatkan aliran darah dan getah bening ke seluruh tubuh.

Aliran tersebut turut serta membawa sel-sel kekebalan tubuh yang biasanya terpusat pada organ dan jaringan limfoid.

Dalam penelitian tersebut, Nieman menemukan bahwa peserta yang melakukan jalan cepat selama 45 menit akan mengalami peningkatan sel kekebalan hingga tiga jam setelah aktivitas fisik selesai.

“Sel kekebalan itu akan bertambah dan bertahan lebih lama di dalam tubuh jika aktivitas fisik dilakukan secara konsisten setiap hari,” jelas Nieman.

Tinggalkan mager

Melihat dampak serius yang mungkin ditimbulkan, sudah sepatutnya untuk mulai meninggalkan kebiasaan mager saat pandemi.

Hal tersebut bisa dimulai dengan memperbanyak aktivitas fisik ringan, mulai dari melakukan pekerjaan rumah, seperti menyapu dan mencuci, hingga berolahraga, seperti berjalan santai atau yoga.

Baca juga: Latihan Yoga Bantu Tingkatkan Imun Tubuh dan Redakan Depresi

Empat tips untuk mencegah gaya hidup sedentari.Biocalci Empat tips untuk mencegah gaya hidup sedentari.
Diberitakan Kompas.com, Selasa (23/6/2020), agar bisa membuat imunitas meningkat, aktivitas fisik dan olahraga harus memenuhi kriteria FITT, yaitu frekuensi, intensitas, time (durasi), dan tipe.

Sebagai informasi, frekuensi ideal untuk berolahraga adalah 3 sampai 5 kali dalam seminggu dengan intensitas sedang atau 65 sampai 75 persen dari denyut nadi maksimal (DNM).

Adapun olahraga yang ideal dilakukan dalam durasi 20 menit sampai 30 menit. Apabila kemampuan tubuh memungkinkan, olahraga bisa dilakukan selama satu jam. Sementara itu, tipe atau jenis olahraga yang cocok adalah olahraga yang bersifat aerobik.

Baca juga: Lakukan Kebiasaan Ini untuk Meningkatkan Imun Tubuh di Masa Pandemi

Selain olahraga, sistem imun bisa dijaga dengan cukup beristirahat dan melakukan manajemen stres. Pasalnya, kondisi tubuh yang lelah dan stres juga membuat tubuh lebih rentan terkena penyakit.

Hal lain yang juga perlu diperhatikan untuk menjaga kepadatan tulang dan imunitas tubuh adalah konsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang. Penting bagi seseorang untuk memperbanyak asupan buah dan sayur yang kaya akan vitamin dan mineral.

Jika diperlukan, Anda bisa memilih suplemen kesehatan khusus, seperti Biocalci Organic Calcium plus Ester C yang dilengkapi dengan vitamin D3.

Sebagai informasi, kandungan kalsium pada Biocalci berasal dari bahan organik sehingga lebih aman untuk tubuh dibandingkan kalsium sintetis. Oleh sebab itu, suplemen ini aman dikonsumsi terlebih saat menjalankan ibadah puasa.

Selain kalsium, Biocalci juga dilengkapi dengan vitamin C yang dibuat dari ester C dan vitamin D. Kedua kandungan ini dapat membantu menjaga imunitas tubuh.

Untuk diketahui, suplemen kalsium yang dipadukan dengan vitamin C umumnya bersifat asam dan berbentuk effervescent sehingga mengandung soda.

Namun, tidak demikian dengan Biocalci. Suplemen ini tidak bersifat asam dan berbentuk tablet sehingga tidak mengandung soda. Hal ini membuat Biocalci lebih aman bagi lambung, terutama bagi mereka yang memasuki usia paruh baya.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com