Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/06/2021, 18:08 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mengubah kebiasaan yang sudah menjadi rutinitas sehari-hari, seperti kebiasaan tidur tidak mudah dan memerlukan waktu. Apalagi, jika kita harus bangun lebih pagi ketimbang biasanya.

Namun, demi kesehatan mental ada baiknya kita menggeser jadwal tidur dan menyetel alarm sedikit lebih awal di pagi hari. Saran ini terutama bermanfaat pada mereka yang sering begadang.

Satu studi yang dimuat ke dalam jurnal JAMA Psychiatry menunjukkan, hal itu dapat membantu mencegah depresi dan memperbaiki suasana hati.

Studi tersebut dilakukan para peneliti di University of Colorado Boulder, Broad Institute of MIT, dan Harvard.

Baca juga: Berapa Jam Waktu Tidur yang Baik untuk Anak Sekolah, Remaja dan Dewasa?

Para peneliti mendapatkan wawasan tentang bagaimana seseorang dapat mengubah kebiasaan bangun tidur agar berdampak positif pada kesehatan mental.

Banyak studi sebelumnya menguatkan kaitan antara tidur dan kondisi kesehatan mental.

Seperti dilaporkan Science Daily, satu studi observasional mengungkap orang yang suka tidur larut malam lebih mungkin menderita depresi ketimbang orang yang bangun pagi, terlepas dari durasi tidur yang diperoleh.

Namun para peneliti di University of Colorado Boulder ingin menyelidiki lebih jauh mengenai berapa banyak waktu tidur yang dibutuhkan untuk mengubah suasana hati.

"Kami mengetahui ada hubungan antara waktu tidur dan suasana hati, tetapi pertanyaan yang sering kami dengar adalah 'seberapa awal kita perlu mengubah kebiasaan tidur agar mendapat manfaatnya?'"

Begitu penjelasan penulis senior studi dan asisten profesor fisiologi integratif di University of Colorado Boulder, Celine Vetter.

Baca juga: Kurang Waktu Tidur Malam pada Pria Picu Risiko Alzheimer

"Kami menemukan waktu tidur satu jam lebih awal dikaitkan dengan risiko depresi yang jauh lebih rendah."

Penulis studi lain, Iyas Daghlas, MD, menganalisis data genetik terkait kebiasaan tidur pada lebih dari 840.000 individu melalui perusahaan pengujian DNA 23 and Me, dan database biomedis UK Biobank.

Sebanyak 85.000 subjek memakai alat pelacak tidur selama tujuh hari, 250.000 subjek menjawab kuesioner mengenai preferensi atau kebiasaan tidur.

Dari situ terlihat titik tengah tidur (titik antara waktu tidur dan bangun) rata-rata peserta adalah pukul tiga pagi.

Rata-rata peserta tidur pada pukul 11 malam, dan bangun pukul enam pagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com