Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsep Intimate Wedding Bukan Jaminan Biaya Pernikahan Lebih Murah

Kompas.com - 14/06/2021, 19:00 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Konsep intimate wedding identik dengan jumlah tamu undangan yang sedikit dan dibatasi hanya untuk orang terdekat. Namun bukan berarti biaya yang harus dikeluarkan lebih hemat.

Pesta pernikahan yang lebih intim dan terbatas semakin menjadi pilihan selama pandemi. Keharusan menjaga protokol kesehatan demi mengurangi risiko penyebaran Covid-19 menjadi alasan utamanya.

Hal ini juga berlaku bagi masyarakat Indonesia yang selama ini memiliki tradisi pesta pernikahan besar-besaran.

Senior Head of Wedding Business Bridestory, Gisela Setyawan mengatakan kebanyakan pasangan kini hanya mengundang 30 orang untuk sesi pemberkatan atau akad nikah.

Baca juga: Pandemi Bikin Persiapan Pernikahan Jauh Lebih Cepat

"Sebelum pandemi intimate wedding jarang diminati, sekarang lebih dilirik yang diperkirakan bakal bertahan selama pandemi belum berakhir," terangnya dalam virtual briefing bertajuk Tren dan Inspirasi dari Tokopedia dan Bridestory: Intimate Wedding 101 pada Senin (14/6/2021).

Sedangkan untuk resepsi, biasanya jumlahnya bertambah menjadi 60 orang. Angka tersebut bukan hanya tamu saja namun termasuk penyelenggara acara.

Hanya saja, ia membantah anggapan yang menilai tren baru ini membutuhkan biaya yang jauh lebih sedikit dibandingkan biasanya.

Jika ada penyusutan anggaran, Gisela memperkirakan hanya berkisar 20 persen saja. Ia menambahkan, angka tersebut masih sangat relatif dan tergantung dengan pengantin yang bersangkutan.

Baca juga: Selain Cegah Corona, Menikah Tanpa Resepsi Baik untuk Kesehatan Mental

Akibat pandemi, ada pos-pos anggaran yang bertambah dengan perubahan konsep ini. Misalnya saja biaya pemeriksaan kesehatan baik berupa tes usap maupun PCR bagi para tamu yang hadir.

Selain itu, ada kecenderungan biaya souvenir dan dokumentasi yang berbeda dari biasanya.

Untuk alokasi anggaran yang disarankan, Gisela membaginya menjadi beberapa kebutuhan utama. Alokasi terbesar sebanyak 30 persen untuk vanue dan katering, termasuk mengirim hampers makanan ke tamu.

Posisi kedua, sebanyak 20 persen anggaran untuk kebutuhan fotografi dan video. Biaya ini termasuk keperluan streaming acara seperti lewat Instagram, Google Meet, Youtube dan Instagram.

Baca juga: Banyak Kasus Covid-19 Klaster Keluarga, Pemkot Tangsel Pertimbangkan Larang Resepsi Pernikahan

Masing-masing 15 persen anggaran untuk dekorasi pernikahan dan tes kesehatan. Kebutuhan busana pengantin mendapat jatah 10 persen dari total biaya acara.

Sedangkan wedding planner atau organizer dan lain-lain masing-masing diberikan budget sebesar 5 persen dari keseluruhan.

Biaya Souvenir Banyak Dialokasikan Menjadi Hampers

Untuk menghargai kolega yang tak bisa diundang hadir di lokasi acara, pengantin era pandemi harus menyediakan jasa streaming tambahan. Jadi kenalan dan keluarga dapat menyaksikannya secara langsung meski berada di lokasi terpisah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com