Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/06/2021, 11:50 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Moms

KOMPAS.com - Anak yang terlalu asyik bermain video game cenderung membuat orang tua khawatir, apalagi jika video game tersebut mengandung unsur kekerasan seperti Fortnite.

Faktanya, studi terbaru mengungkapkan manfaat dari anak yang sering memainkan game Fortnite.

Seperti dilaporkan PsyPost, studi yang dimuat ke dalam jurnal Computers in Human Behavior menemukan manfaat positif dari game tersebut, yakni anak menunjukkan lebih banyak aspek prososial alias lebih mau menolong orang lain.

Itu artinya, game populer tersebut bisa bermanfaat bagi kesehatan mental anak.

Baca juga: Game Fortnite Season 5 Resmi Dimulai, Apa Saja yang Baru?

Penulis studi mencari tahu apakah game dengan genre pertempuran (fighting) seperti Fortnite mengandung nilai-nilai sosial yang lebih besar daripada unsur kekerasan atau tidak.

Mereka mengamati 845 siswa sekolah dasar dari 10 sekolah di seluruh Israel. Para siswa diminta untuk memilih game Fortnite atau Pinball.

Peneliti kemudian menanyakan tingkat kesenangan setiap siswa dalam permainan, serta ukuran perilaku prososial mereka.

Siswa-siswa tersebut juga ditanyai berapa banyak hadiah uang yang akan mereka sumbangkan untuk amal, dan kemungkinan mereka bersedia membantu para peneliti di studi lain nantinya.

Hasilnya, siswa yang bermain Fortnite memberi dan menawarkan lebih banyak uang untuk disumbangkan daripada siswa yang memainkan Pinball.

Baca juga: 5 Tips Mendidik Anak agar Senang Menolong

Tak hanya itu, para siswa yang bermain Fortnite lebih ingin membantu para peneliti untuk studi lebih lanjut ketimbang siswa pemain Pinball.

Ada banyak teori yang dimiliki para ahli di balik hasil studi ini. Peneliti menemukan, setiap siswa lebih menikmati bermain Fortnite sehingga mereka merasakan emosi yang lebih positif.

Kendati diasosiasikan sebagai game yang mengandung unsur kekerasan, Fortnite membuat para siswa merasa baik, dan akhirnya mereka menjadi lebih murah hati dan bersedia membantu.

Studi ini menekankan, ketika kebutuhan psikologis anak terpenuhi --seperti hobi atau aktivitas yang disukai-- maka anak akan menunjukkan perilaku yang lebih prososial.

Lalu, studi juga mengungkap video game dengan unsur kekerasan tidak selalu dikaitkan dengan perilaku kekerasan anak.

Hal ini merupakan kabar baik bagi orang tua yang khawatir jika anaknya bermain video game yang mengandung unsur kekerasan.

Baca juga: 4 Masalah Kesehatan akibat Main Video Game Menurut Penelitian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Moms
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com