Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal yang Terjadi jika Jarang Mengganti Sikat Gigi

Kompas.com - 24/06/2021, 15:11 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Banyak dari kita yang mungkin tak terbiasa mengganti sikat gigi secara rutin. Beberapa di antaranya hanya mengganti sikat gigi jika bulu sikatnya sudah tampak rusak dan menimbulkan ketidaknyamanan.

Padahal, sikat gigi perlu diganti secara rutin. Kedengarannya memang sepele, padahal kebiasaan buruk ini dapat berdampak buruk terhadap rongga mulut kita.

Menurut dokter gigi yang berbasis di New York City, Inna Chern, DDS kepada Well and Good, sikat gigi sebaiknya diganti setiap 3-4 bulan sekali untuk menghindari kerusakan bulu sikat, kerusakan email, hingga pertumbuhan bakteri yang berlebihan.

Berikut sejumlah dampak yang terjadi jika jarang mengganti sikat gigi:

1. Menularkan penyakit

Melansir Bustle, jarang mengganti sikat gigi dapat membuat seseorang sakit.

Kemungkinan kita terserang penyakit, seperti pilek atau flu, dari sikat gigi kita sendiri memang kecil. Namun, jika sikat gigi mengumpulkan banyak bakteri, virus lainnya dapat berkembang.

Flu, staph, strep, e-coli, dan jamur bisa berkembang di sikat gigi yang jarang diganti. Ini juga bisa saja menular ke anggota keluarga yang lain.

Sebaliknya, jika terbiasa menyimpan sikat gigi di tempat yang sama dengan anggota keluarga lain, sikat gigi kita juga berpotensi menangkap virus dan bakteri dari sikat gigi mereka.

Baca juga: 7 Manfaat Siwak untuk Kesehatan Gigi dan Cara Menggunakannya

2. Bau mulut

Sikat gigi dapat menjadi alat yang paling efektif untuk melawan kerusakan gigi dan penyakit gusi, tetapi sikat gigi paling bagus dan mahal sekalipun pada akhirnya tetap perlu diganti.

Melansir laman Oregon City Dentistry, sikat gigi yang sering digunakan akan mulai menunjukkan keausan ketika bulu sikatnya mulai rusak.

Bulu sikat yang sudah tua akan kurang efektif menghilangkan plak dan bakteri di mulut, sehingga menyebabkan bau mulut.

Bau mulut juga bisa disebabkan karena menggunakan sikat gigi yang sudah lama tidak diganti.FREEPIK/KARLYUKAV Bau mulut juga bisa disebabkan karena menggunakan sikat gigi yang sudah lama tidak diganti.
3. Plak bertahan di gigi

Lapisan bakteri bernama plak menyelimuti gigi kita setiap waktu. Kita membersihkannya dengan cara menyikat gigi agar plak tidak bertahan dan menyebabkan gigi berlubang.

Menyikat gigi secara rutin dapat menghilangkan plak, tetapi sikat gigi yang terlalu lama digunakan biasanya memiliki bulu yang sudah rusak sehingga hasilnya tidak terlalu efektif.

Baca juga: Orang Indonesia Ternyata Jarang Sikat Gigi Selama Pandemi

4. Merusak gusi

Peradangan gusi atau gingivitis adalah istilah medis untuk infeksi gusi yang berkaitan dengan plak.

Ketika menggunakan sikat gigi lama, plak pada gigi cenderung tidak bisa bersih dengan maksimal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com