Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/06/2021, 11:06 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) merekomendasikan agar ibu hamil segera mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Hal itu disampaikan dalam surat rekomendasi terkait melonjaknya kasus ibu hamil dengan Covid-19 yang ditandatangi oleh Ketua Umum POGI, dr Ari K Januarto, SpOG(K) dan Sekjen PP POGI Prof Dr dr Budi Wiweko, SpOG(K)-FER, MPH tertanggal 22 Juni 2021.

POGI berharap, pemberrian vaksinasi dipercepat dan diperluas pada ibu hamil dengan kategori berikut:

  • Ibu hamil berisiko tinggi, yaitu usia 35 tahun ke atas dengan Indeks Massa Tubuh (BMI) di atas 40 serta komorbid diabetes dan hipertensi (tekanan darah tinggi).
  • Ibu hamil berisiko tinggi terpapar, tertutama tenaga kesehatan
  • Ibu hamil berisiko rendah setelah mendapatkan penjelasan dari petugas kesehatan dan bersedia atas pilihannya untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19.

POGI mengutip pernyataan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) yang menyebut bahwa ibu hamil berisiko mengalami keadaan yang lebih berat dibandingkan dengan ibu yang tidak hamil sehingga membutuhkan perawatan di rumah sakit, ruang intensif atau ventilator dan alat bantu napas lainnya.

Selain itu, Covid-19 juga meningkatkan risiko kejadian persalinan prematur dan komplikasi kehamilan lainnya.

"Mendapatkan vaksinasi dalam kehamilan akan mencegah ibu hamil bergejala berat bila terpapar COVID-19," demikian diungkapkan POGI.

Baca juga: 9 Penyebab Keguguran di Awal Kehamilan

POGI juga mengutip pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyatakan bahwa ibu hamil dengan usia 35 tahun ke atas, BMI tinggi dan memiliki komorbid, serta kelompok berisiko tinggi terpapar Covid-19 direkomendasikan mendapat vaksin Sinovac.

Sinovac merupakan vaksin inactivated, berbasis RNA virus; subunit protein; atau vektor virus, tidak dapat bereplikasi, dibandingkan vaksin lain dengan jenis yang sama, seperti vaksin tetanus, difteri, dan influenza.

Secara umum, vaksin jenis ini aman, dapat memberikan proteksi pasif untuk neonatus, dan tidak berhubungan dengan kejadian keguguran atau kelainan kongenital.

Data mengenai pengarruh imunogenitas kehamilan dan ibu menyusui terhadap vaksin Covid-19 masih terbatas. Secara teoretis, kehamilan tidak mengubah efikasi suatu vaksin tetapi hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Untuk itu, dalam rekomendasinya, POGI juga menyampaikan dukungan terhadap penelitian yang dilaksanakan pada setiap sentra pendidikan untuk mengamati pengaruh vaksin terhadap kehamilan dan luaran terhadap janin.

Di samping itu, POGI juga merekomendasikan tentang pencatatan dan pendampingan kasus ibu hamil atau anak yang terinfeksi Covid-19.

Baca juga: Pentingnya Mengatur Jarak Kehamilan demi Kesehatan Ibu dan Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com