KOMPAS.com - Seekor ular anaconda berusia 37 tahun dinyatakan secara resmi sebagai ular tertua yang hidup di penangkaran versi Guinness World Records.
Annie, demikian nama ular tersebut, memiliki bobot lebih dari 40 kilogram dengan panjang lebih dari empat meter.
Berdasarkan keterangan penjaga di tempat penangkaran Annie, ular itu mengonsumsi satu kelinci besar setiap dua minggu.
Baca juga: Pecahkan Rekor Dunia, Tinggi Pasutri Ini Beda Setengah Meter
Saat ini Annie ditempatkan di Montecasino Bird and Reptile Park di Johannesburg, Afrika Selatan.
Sebelum itu, Annie dibesarkan di Vryheid, oleh pria bernama Paul Swires, sejak tahun 1989 hingga 2004.
Kepada News24, Swires mengaku mengajukan permohonan agar ular itu diakui oleh organisasi pencatatan rekor dunia sebagai ular tertua yang masih hidup.
"Saya selalu tertarik dengan ular sejak usia 13 tahun," kata Swires.
"Saya sudah memiliki banyak ular eksotis dalam hidup saya, Annie si anaconda hanya salah satu koleksi saya."
Baca juga: 7 Hewan yang Hidup di Sungai Amazon, Piranha hingga Anaconda Hijau
Ditambahkan Swires, ketika ia memelihara Annie, sang ular tinggal di kandang terpisah dan juga memiliki kolam air panas.
Annie dipindahkan ke Montecasino Bird and Reptile Park pada 2004. Sayangnya, Annie tidak pernah memiliki bayi seumur hidupnya.
Swires mengatakan, Guinness sesungguhnya tidak memiliki kategori untuk "ular tertua yang hidup di penangkaran."
Tetapi, Guinness bisa membuat kategori baru tersebut untuk Annie.
"Ada sejumlah besar bukti yang diperlukan dalam bentuk foto, artikel media, bersama keterangan saksi dan dokter hewan, serta banyak orang yang sudah merawat Annie selama bertahun-tahun," ujar Swires.
Baca juga: Pria Inggris Catatkan Rekor Dunia untuk Tumpukan Permen Tertinggi
Terakhir, Swires mengunjungi Annie pada 2017 di taman reptil tersebut. Namun, menurut dia, ular betina itu gagal mengingat Swires.
"Fakta, ular ini akhirnya berhasil masuk ke rekor dunia Guinness sungguh luar biasa," tambah dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.