Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/06/2021, 09:11 WIB
Hisnudita Hagiworo,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Mengatur jarak antara anak pertama dan berikutnya perlu dilakukan orangtua. Sebab, jarak kehamilan yang dekat dapat memberikan risiko baik bagi orangtua ataupun si kecil.

Jarak lahir yang dekat akan mengganggu tumbuh kembang anak. Pasalnya, orangtua belum tuntas memberikan perhatian sang kakak, sedangkan adik juga harus dipenuhi kebutuhannya.

Maka dari itu, GenBest dan pasangan sebaiknya menghitung jarak kelahiran antara kakak dan adik supaya keduanya bisa mendapatkan tumbuh kembang yang optimal.

Baca juga : Hal-hal yang Harus Diperhatikan Ibu Menyusui Saat Hamil Lagi

Beberapa ahli menyarankan para ibu memberi jeda minimal 18-24 bulan sebelum mencoba kehamilan berikutnya. Mengatur jarak kehamilan juga memberikan manfaat bagi orangtua dan anak. Berikut lima manfaatnya.

1. Anak mendapatkan nutrisi yang optimal

Seperti yang diketahui bahwa periode emas perumbuhan anak dimulai sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun. Dalam periode ini, anak membutuhkan nutrisi yang lengkap.

Orangtua pun wajib memenuhi nutrisi tersebut. Pasalnya, jika si kecil tidak mendapatkan nutrisi yang tepat akan besar risikonya terserang berbagai masalah kesehatan, termasuk stunting.

Salah satu nutrisi yang harus didapatkan anak adalah ASI. Dengan memberikan ASI selama 2 tahun, tumbuh kembang anak dapat berjalan optimal dan terhindar dari kemungkinan stunting.

Setelah lulus ASI 2 tahun, GenBest pun dapat mempersiapkan kehamilan dan nutrisi bagi calon anak selanjutnya.

2. Anak mendapatkan bonding dengan orangtua

Selain nutrisi, anak juga membutuhankan perhatian dan dukungan emosional dari orangtua. Jika usia kakak dengan adik terlalu dekat, orangtua akan sulit membagi perhatian.

Tidak dapat dimungkiri, orangtua akan lebih memperhatikan anak yang lebih kecil. Sebab, anak sulung atau kakak dianggap sudah lebih besar dan dapat melakukan aktivitas sendiri.

Hal tersebut berisiko membuat kakak merasa kurang diperhatikan sehingga muncul kecemburuan. Kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi berpengaruh terhadap bonding orangtua dengan si kecil.

Maka dari itu, orangtua harus benar-benar dapat membagi perhatian yang adil untuk kakak dan adik.

Baca Juga: Emosi Ibu Pengaruhi Aliran ASI, Benarkah?

3. Ibu terhindari dari risiko penyakit

Salah satu bahaya yang mengintai ibu dengan jarak kehamilan dekat ialah kekurangan zat besi. Dengan demikian, ibu dapat mengalami anemia pada kehamilan berikutnya.

Apalagi untuk ibu yang menjalani persalinan melalui operasi caesar. Jarak kehamilan di bawah rentang waktu 18 bulan sangat tidak disarankan. Sebab, luka jahitan yang baru sembuh akan merenggang.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com