Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Seharusnya Orangtua Mengedukasi Anak tentang Film Porno?

Kompas.com - 27/06/2021, 08:49 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Pola asuh penyanyi Yuni Shara menjadi perbincangan hangat setelah ia menceritakan keterbukaannya dengan anak soal film porno.

Dalam sebuah video berjudul Seperti Apa Suami Idaman Yuni Shara? di kanal YouTube Venna Melinda Channel, ia terbuka dengan anak-anaknya untuk berdiskusi soal film dewasa.

"Enggak mungkin anak-anak kita enggak menonton film (dewasa), film porno. Mau jenis anime, apa segala macam akan ada. Jadi mendingan daripada gini-gini, kita jadi teman aja, misalnya kayak gitu," ujarnya.

Secara umum, Yuni mengatakan komunikasi dengan anak-anaknya begitu santai dan terbuka. Bahkan, teman-teman mereka pun kerap berdiskusi terbuka dengannya.

Lalu, bagaimana seharusnya orangtua mengedukasi anak tentang pornografi?

Robert Lehman, MD, salah satu pendiri Great Conversations, organisasi berbasis di Seattle yang menawarkan kelas dan presentasi tentang pubertas dan seksualitas kepada keluarga, praremaja, dan profesional, menjelaskan kepada Parents bahwa orangtua tak bisa sepenuhnya melarang anak mengakses konten-konten dewasa.

Apalagi internet saat ini bisa diakses di mana saja dan anak juga mudah mengaksesnya lewat ponsel. Bisa saja anak tak sengaja menekan sebuah iklan yang membawanya ke situs dewasa.

"Untuk orangtua yang ingin membentengi anak-anaknya dari internet dan larangan internet, saya katakan itu tidak akan berhasil," katanya.

Ia menambahkan, kesalahan yang dilakukan oleh banyak orangtua adalah langsung melarang atau mengecam anak karena melakukan sesuatu dan mengecapnya sebagai aktivitas buruk tanpa pernah membahas hal positifnya.

Sebab, anak malah akan bertanya-tanya mengapa orangtuanya melarang dan mengecap objek tersebut hal yang buruk, padahal banyak orang yang melakukannya.

Baca juga: Tanda-tanda Anak Sudah Kecanduan Pornografi

Edukasi seks

Seperti dilakukan Yuni Shara, penting untuk membangun diskusi dengan anak soal pornografi.

Robert mengatakan, anak laki-laki dan perempuan di kelasnya rata-rata berusia 10-12 tahun. Namun, percakapan tentang seks sebetulnya bisa dimulai lebih dini. Dimulai dengan memberi tahu anak bahwa untuk tidak membiarkan orang lain sembarangan menyentuh mereka.

Mengutip pemberitaan Kompas.com, Sabtu (21/11/2021),, psikolog anak dan keluarga, Samanta Elsener, MPsi mengatakan, jika orangtua mau berbicara terbuka, anak cenderung akan menjadikan orangtua sebagai sumber pengetahuan dan wawasan utama bagi mereka.

Dengan begitu, anak tidak akan mencari atau mendapatkan informasi seks dari sumber yang tidak tepat.

Baca juga: Sejauh Mana Orangtua Perlu Membicarakan Seks dengan Anak?

Edukasi seks sebetulnya bisa dilakukan sejak anak baru lahir dengan mengenalkan alat kelaminnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com