Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang Kedua Pandemi, Jangan Tunda atau Pilih-pilih Vaksin Covid-19

Kompas.com - 30/06/2021, 10:30 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Saat ini sedang terjadi gelombang kedua pandemi Covid-19 di tanah air.

Hal itu disampaikan oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyusup rangkaian kenaikan kasus yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir.

Kenaikan kasus mingguan bahkan disebut lebih tinggi dari puncak kasus yang terjadi pada Januari 2021.

Per Selasa (29/6/2021), ada penambahan kasus terkonfirmasi positif sebanyak 20.467.

Dengan demikian, total jumlah kasus Covid-19 yang tercatat pemerintah yaitu 2.156.465 dengan 1.869.606 sembuh dan 58.024 meninggal dunia.

Baca juga: 2.156.465 Kasus Covid-19, Indonesia Masuki Gelombang Kedua Wabah Corona

Di tengah kasus yang melonjak, masyarakat diingatkan untuk memperketat penerapan protokol kesehatan dan segera mendapatkan vaksin Covid-19 jika sudah mendapat undangan vaksinasi atau memiliki kesempatan.

Praktisi Kesehatan, dr Andi Khomeini Takdir, SpPD mengimbau agar masyarakat tak menunda-nunda.

"Begitu ada undangan vaksinasi, gunakanlah. Jangan menunggu vaksin A, vaksin B, karena vaksin terbaik yang ada sekarang adalah vaksin yang tersedia."

Hal itu diungkapkannya dalam dialog di Media Center KPCPEN yang bertajuk “Kiat Sehat Isolasi Mandiri” di kanal YouTube FMB9ID_IKP, Selasa (29/6/2021).

Baca juga: Waspadai, Sesak Napas sebagai Gejala Covid-19

Beberapa masyarakat menunda vaksin karena menunggu kedatangan vaksin jenis tertentu masuk ke Indonesia.

Padahal, kata Andi, vaksin yang ditunggu belum jelas kapan atau apakah akan datang karena saat ini semua negara masih menjaga stok vaksinnya masing-masing.

"Belum tentu datang. Karena semua orang masih menjaga stok vaksin buat negaranya sendiri. Jadi kita gunakan yang kita punya sambil saling jaga, saling pantau," tuturnya.

Vaksinasi perlu digencarkan demi mencapai target kekebalan komunitas atau herd immunity. Untuk mencapainya, 70 persen populasi harus sudah divaksin.

"Supaya target terjadinya herd immunity bisa terpenuhi tahun ini. Kita enggak mau wabah ini membuat kita sama takutnya di tahun depan, kan."

"Kita ingin bisa sehat sama-sama, ingin semuanya selamat," ujar Andi.

Baca juga: Banyak RS Penuh, Ini 3 Langkah Sederhana untuk Isolasi Mandiri

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com