KOMPAS.com - Pangeran William dan Harry meresmikan patung Putri Diana di Taman Sunken, Istana Kensington, London, Inggris, Kamis (1/6/2021).
Adapun Istana Kensington merupakan salah satu tempat kesukaan mendiang ibu mereka di masa hidupnya.
Kakak-beradik yang hubungannya merenggang dalam beberapa tahun terakhir itu tampak santai ketika bersama-sama meresmikan patung tersebut.
Berikut sejumlah fakta tentang peresmian patung Putri Diana yang perlu kita ketahui:
Diana Spencer lahir pada 1 Juli 1961. Sehari sebelum patung tersebut diresmikan seharusnya menjadi ulang tahun ke-60 Diana.
Adapun Diana meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil pada 31 Agustus 1997 di usia 36 tahun.
Pangeran William dan Harry berharap, patung tersebut dapat menjadi kenangan abadi bagi kehidupan dan peninggalan sang ibu.
"Hari ini, pada hari yang seharusnya menjadi ulang tahun ke-60 ibu kami, kami mengingat cinta, kekuatan, dan karakternya, kualitas yang membuatnya menjadi kekuatan untuk kebaikan di seluruh dunia, mengubah banyak kehidupan menjadi lebih baik."
"Setiap hari, kami masih beraharap dia masih bersama kami. Harapan kami, patung ini akan dilihat selamanya sebagai simbol kehidupan dan warisannya," ungkap mereka dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters.
Baca juga: Inggris Menang, Pangeran William dan Harry Dikabarkan Kembali Akrab
Patung tersebut dibuat oleh Ian Rank-Broadley, pematung yang menuangkan potret Ratu Elizabeth II pada koin yang digunakan di Inggris dan negara persemakmuran.
Pada 2017, ia diminta oleh William dan Harry untuk membuatkan patung ibu mereka sebagai bentuk penghormatan.
Patung perunggu berwarna hijau kebiruan itu memperlihatkan Diana, dengan rambut cropped pendeknya, sedang dikelilingi oleh tiga orang anak.
Anak-anak tersebut mewakili universalitas dan dampak generasi terhadap karya-karya Diana.
"Diana, Princess of Wales, adalah ikon yang menyentuh kehidupan banyak orang di seluruh dunia. Merupakan suatu kehormatan untuk bekerja bersama Pangeran William dan Pangeran Harry untuk patung yang memperingati hidup ibu mereka."
"Kami ingin menangkap kehangatan dan kemanusiaannya sambil menunjukkan dampak ia miliki dari generasi ke generasi," kata Ian, seperti dilansir The Guardian.