Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/07/2021, 18:21 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Angka kasus positif virus corona terus meningkat. Pada Kamis (8/7/2021), ada penambahan 38.391 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Angka ini merupakan penambahan kasus harian tertinggi sejak awal pandemi terjadi di Tanah Air.

Kenaikan kasus Covid-19 merupakan dampak dari tidak patuhnya masyarakat terhadap protokol kesehatan.

Selain vaksinasi, hal terpenting yang harus dilakukan pemerintah adalah meningkatkan tracing dan testing rate, membatasi mobilitas, dan mendisiplinkan masyarakat dalam prokes.

Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, Dr. Hermawan Saputra, SKM., MARS., CICS menjelaskan, sosialisasi harus terus dilakukan kepada masyarakat untuk tetap mematuhi PPKM Darurat. Terutama dari para tokoh masyarakat.

“Jadi sosialisasi skala mikro sehingga tujuan dari PPKM darurat ini bisa maksimal,” katanya dalam Dialog Produktif yang diselenggarakan oleh KPCPEN dan ditayangkan FMB9ID_IKP, Rabu (7/7).

Baca juga: Berlaku Hari Ini, Ingat Perjalanan Saat PPKM Darurat Perlu Kartu Vaksin dan Hasil Tes Covid-19

Selain itu, ia mengimbau setiap daerah juga sudah harus melakukan tes Covid-19 secara acak di tempat umum yang mengundang kerumunan.

“Melalui tes acak ini, masyarakat malas atau berpikir dua kali untuk keluar rumah. karena tipikal masyarakat Indonesia sangat malas bila harus dilakukan testing,” katanya.

"Kalau masyarakat tahu di situ ada posko random testing lalu ketahuan positif mereka akan dipisahkan dengan keluarga, ini cara-cara komunikasi yang sebenarnya bisa memaksimalkan fungsi testing, tracing, dan treatmen yang juga dikampanyekan dengan PPKM darurat ini," imbuhnya.

Random testing ini tidak hanya efektif untuk menertibkan masyarakat, tetapi juga untuk menjaring orang yang positif tetapi tanpa gejala.

Baca juga: Ahli Ungkap Alasan Penyintas Covid-19 Tetap Harus Divaksin

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com