Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkap Diskriminasi Kulit, Aurelie Moeremans Bangga Berkulit Sawo Matang

Kompas.com - 13/07/2021, 15:06 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aurelie Moeremans menyoroti soal diskriminasi kulit yang masih sering diterima wanita berkulit cokelat lewat unggahan terbaru di akun Instagramnya.

Aktris sekaligus penyanyi itu bicara soal pengalaman buruknya di masa lalu terkait penampilannya. Sedari kecil, wanita berambut panjang ini memang cenderung memiliki kulit kecokelatan, sehingga dianggap tidak cantik oleh banyak orang.

Hal ini bahkan dialaminya dari orang terdekatnya termasuk keluarga. Dalam unggahannya itu, ia menyertakan video singkat ketika ia, secara bercanda, disebut mirip monyet oleh omnya.

"Di video ini aku di “ becandain “ sama om sendiri.. Mungkin menurut dia lucu tapi secara ga sengaja, dengan ngomong hal semacam itu setiap hari, dia bikin aku mikir “ apa iya aku kayak monyet karena kulit aku lebih gelap? “" ujarnya lewat caption di akun @aurelie.

Baca juga: Punya Kulit Eksotis Sempat Bikin Aurelie Moeremans Insecure

Stigma negatif itu bertahan hingga dewasa, beberapa kali, ia disebut "item" dan "dekil" ketika tinggal di Indonesia. Berbanding terbalik ketika ia kerap dipuji karena warna kulitnya masih tinggal di Belgia.

Menurutnya, banyak kenalannya menyatakan kekaguman karena kulitnya yang berwarna kecokelatan alias bronze. Penampilannya dianggap eksotis dengan kulit keemasan di bawah sinar matahari.

"Okay, makes sense TAPI INI UDAH TAHUN 2021 cuy! Kita udah merdeka kali! Kenapa sih colorism masih harus ada. Kenapa stereotype jaman baheula masih berlaku sampe hari ini?" ujarnya geram.

Wanita berdarah Belgia ini berpendapat, diskriminasi pada orang berkulit cokelat ini disebabkan stereotype yang tumbuh dan berkembang di masyarakat sejak masa pra-kolonialisme.

Diawali dengan narasi Kisah Ramayana yang menonjolkan kecantikan tokoh Shinta dengan kulit putih, terang, dan bercahaya. Hal ini diperburuk dengan fakta Indonesia dijajah bangsa kulit putih, Belanda, sehingga menciptakan perasaan inferior dalam hal penampilan.

Baca juga: Aurelie Moeremans Unggah Foto dengan Ekspresi Sedih, Kenapa?

Melalui media sosialnya, ia mengajak followernya ikut berkampanye untuk menghapuskan stigma negatif itu. Caranya dengan berbagai pengalaman buruk tersebut dan membagikan potret dirinya sembari menyertakan #iambronzee.

Harapannya, banyak orang terinspirasi untuk lebih percaya diri dengan kulitnya.

Di sisi lain, ia berharap publik menyadari hal tersebut dan berhenti melakukan body shaming hanya karena perbedaan warna kulit seseorang.

Baca juga: 6 Cara Menghadapi Body Shaming di Media Sosial

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com