Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko Long Covid Bisa Diprediksi Sejak Awal Infeksi, Benarkah?

Kompas.com - 22/07/2021, 09:58 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Infeksi Covid-19 dari virus SARS-CoV2 memberi dampak keparahan yang berbeda pada setiap orang.

Kebanyakan individu yang hanya mengalami gejala ringan ke sedang biasanya dapat pulih dalam dua atau tiga minggu sejak gejala awal.

Namun, sejumlah individu mengalami gejala yang berkepanjangan atau dikenal dengan long covid. Gejala tersebut dapat terjadi hingga lebih dari empat minggu sejak gejala awal muncul.

Mengutip Medical News Today, beberapa gejala long covid yang umum terjadi seperti kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, hingga depresi.

Risiko long covid kemungkinan dapat kita prediksi sejak awal lewat berbagai faktor.

Kelompok studi The Therapies for long COVID (TLC) dari University of Birmingham di Inggris menganalisa 27 studi yang telah diterbitkan sebelumnya dan membahas tentang long covid. Tinjauan dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang gejala long covid yang paling umum terjadi dan wawasan tentang faktor prediksi kondisi tersebut.

Para peneliti juga meninjau literatur untuk mengidentifikasi komplikasi terkait long covid dan manajemen perawatan untuk individu dengan long covid.

Rekan penulis studi sekaligus rekan pemimpin kelompok studi TLC, Dr Shamil Haroon mengatakan, tinjauan sistematis ini memungkinkan mereka menggabungkan hasil-hasil penelitian sebelumnya terkait long covid untuk menemukan perkiraan prevalensi gejala yang paling umum terjadi pada pasien dengan long covid.

"Kami menggunakan ini untuk mengembangkan kuisioner yang secara holistik dapat menilai berbagai gejala yang berpotensi berkaitan dengan long covid sambil memberikan ukuran objektif tentang gejala long covid dan dampaknya terhadap kehidupan seseorang," katanya.

Baca juga: Pasien dengan Long Covid, Masihkah Tularkan Virus?

 

Gejala dan prediktor

Para peneliti menemukan, kelelahan, kesulitan bernapas, nyeri otot dan sendi, sakit kepala, hingga kehilangan penciuman dan perasa adalah gejala-gejala paling umum selama pasien Covid-19 sakit.

Pada individu-individu tersebut, peneliti juga menemukan bahwa gangguan tidur dan gejala kognitif, seperti masalah memori dan konsentrasi.

Seseorang yang menjalani rawat inap karena Covid-19 memiliki peningkatan risiko long covid. Meski begitu, mereka yang cuma menunjukkan gejala ringan selama fase akut ternyata juga berpotensi mengalami long covid.

Selain itu, sebuah studi juga menemukan bahwa individu dengan lima gejala atau lebih selama seminggu pertama terinfeksi memiliki risiko lebih besar mengembangkan long covid.

Faktor lainnya yang berkaitan dengan peningkatan risiko long covid, antara lain:

  • Usia yang lebih tua.
  • Perempuan.
  • Memiliki masalah kesehatan sebelumnya.

Baca juga: Long Covid, Berapa Lama Bertahan dan Cara Mengatasinya

 

Manajemen gejala long covid

Para peneliti juga menemukan bahwa long covid dapat memengaruhi kualitas hidup, kesehatan mental, dan pekerjaan penderita secara negatif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com