KOMPAS.com - Sinus adalah kantong berisi udara yang terletak di belakang wajah kita.
Ketika cairan menumpuk di sinus, kuman seperti virus dan bakteri dapat berkembang biak dan menyebabkan infeksi sinus.
Di sisi lain, Covid-19 adalah penyakit virus yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Tingkat virusnya bisa tinggi di daerah hidung dan sinus.
Gejala Covid-19 dan infeksi sinus ternyata saling tumpang tindih, membuat kita bertanya-tanya apakah kondisi yang kita alami adalah infeksi sinus atau Covid-19.
Covid-19 dan infeksi sinus dapat memiliki beberapa gejala yang sama, termasuk:
Sementara itu, beberapa gejala infeksi sinus yang berbeda dengan Covid-19 antara lain:
Nyeri atau tekanan sinus dan postnasal drip adalah indikator yang baik dari infeksi sinus.
Gejala-gejala ini biasanya terjadi bersamaan dengan gejala infeksi sinus umum lainnya, seperti pilek atau hidung tersumbat.
Sementara itu, gejala Covid-19 yang unik dan jarang muncul pada infeksi sinus antara lain:
Gangguan indera penciuman dapat terjadi pada lebih dari 60 persen penderita selama infeksi sinus atau pilek.
Pada Covid-19, kehilangan indra penciuman dan perasa juga bisa terjadi tanpa disertai gejala hidung meler atau tersumbat.
Penelitian menemukan bahwa kehilangan penciuman dan rasa akibat Covid-19 berlangsung rata-rata sekitar sembilan hari. Kebanyakan orang pulih indera penciumannya dalam 28 hari.
Baca juga: Hal yang Terjadi pada Hidung Kita Saat Alami Anosmia Akibat Covid-19
Gejala infeksi sinus sering muncul secara tiba-tiba, sedangkan gejala Covid-19 dapat berkembang lebih bertahap dalam dua hingga 14 hari setelah terpapar SARS-CoV-2.
Infeksi sinus sering kali terjadi setelah kita menderita penyakit virus yang umum, seperti pilek atau flu. Jika gejala berkembang setelah kita sakit, maka kita mungkin mengalami infeksi sinus.
Jika virus yang menyebabkan pilek atau flu cenderung beredar di musim tertentu, Covid-19 dapat terjadi kapan saja sepanjang tahun.