Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/08/2021, 18:49 WIB
Anya Dellanita,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber CNA

KOMPAS.com – Rambut rontok memang menyebalkan. Pasalnya, bukan hanya membuat penampilan terganggu tapi juga kita cemas akan botak.

Menanganinya pun cukup sulit. Tidak seperti rambut memutih atau rambut rusak yang bisa ditangani dengan produk perawatan atau mengecat rambut, rambut yang rontok terkadang tidak tumbuh kembali meski telah diobati berbagai cara.

Kerusakan rambut sendiri terjadi di akarnya, dan berbeda dengan penipisan rambut pada batangnya.

“Penipisan rambut akibat kerusakan pada batang rambut itu berbeda. Sebab, penipisan ini tidak mengubah jumlah rambut yang tumbuh dari kulit kepala seseorang,” kata pakar rambut atau trichologist Leonica Kei, yang juga pemilik Leonica K Trichology.

Baca juga: Covid-19 Sebabkan Rambut Rontok, Benarkah?

“Rambut rontok terjadi ketika folikel melemah yang biasanya berkaitan dengan masalah kesehatan internal, mulai dari ketidakseimbangan hormon, stres dan kekurangan nutrisi hingga kecenderungan genetik,” katanya.

Kendati demikian, gaya dan perawatan rambut serta kebiasaan pribadi juga dapat menyebabkan hal itu terjadi.

Kei menjelaskan bagaimana hal-hal kecil yang bisa menyebabkan rambut rontok, mulai dari jarang keramas hingga cara penggunaan kondisioner yang salah.

Kurang sering keramas

Tidak keramas untuk waktu yang lama atau mengganti shampoo dengan alternatif alami bukanlah hal baik, apalagi bagi kita yang tinggal di iklim tropis.

“Shampoo dapat membantu membersihkan kulit kepala dari sebum dan racun. Jika tidak membersihkan sebum di kulit kepala,  menumpuk di sekitar folikel rambut dan menyumbatnya. Sebum yang terakumulasi akan merusak selubung di sekitar akar rambut, yang berfungsi untuk menambatkan setiap helai rambut ke kulit kepala,” kata Kei.

Jarang keramas juga dapat menyebabkan gatal dan peradangan pada kulit kepala yang dapat menyebabkan rambut rontok juga.

Jadi, seberapa sering kita harus keramas? Jawabannya, bergantung pada kulit kepala dan kondisi rambut seseorang. Kita perlu keramas lebih sering jika kulit kepala berminyak atau cuaca panas.

Baca juga: Rekomendasi Frekuensi Keramas Berdasarkan Jenis Rambut

Memakai kondisioner di akar rambut

Kondisioner seharusnya diaplikasikan pada batang rambut dan bukan pada kulit kepala atau di dekat akar rambut.

Kondisioner juga berfungsi untuk melembabkan dan mengurai rambut, membuatnya tidak boleh diperlakukan sebagai "pelembab" untuk kulit kepala, yang biasanya dilakukan oleh beberapa orang yang berketombe.

Halaman:
Sumber CNA
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com