Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/08/2021, 12:15 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Topik seputar kecerdasan kucing dan anjing senantiasa menjadi perdebatan di kalangan pecinta hewan.

Banyak anggapan yang menyebutkan anjing lebih pintar lantaran memiliki ukuran otak yang relatif lebih besar dibandingkan kucing.

Faktanya, ukuran otak tidak menentukan kecerdasan kedua hewan tersebut.

Menurut ahli perilaku kucing Kristyn Vitale, PhD, kucing adalah hewan yang cerdas.

"Bisakah kucing Anda merespons namanya? Bisakah kucing mengetahui perbedaan antara suara Anda dan orang asing? Apakah kucing mudah menemukan mainan yang tersembunyi?"

"Jika jawaban untuk semua pertanyaan itu adalah ya, tandanya kucing Anda relatif pintar," cetus Vitale.

"Saya rasa kemampuan kucing untuk fleksibel dalam berperilaku adalah salah satu alasan mengapa hewan itu begitu populer," imbuh peneliti kucing di Human-Animal Interaction Lab di Oregon State University ini.

Baca juga: Anjing dan Kucing, Mana yang Lebih Pintar?

Kendati banyak fakta menarik terkait kucing di luar sana, masih sedikit penelitian yang membahas kognisi, kecerdasan, atau proses mental internal kucing.

Di sisi lain, sudah banyak penelitian yang membahas soal kecerdasan dan proses mental anjing.

Vitale adalah salah satu peneliti yang memelajari kognisi kucing. Hal ini berbeda dari kecerdasan kucing.

Dia mengatakan, kognisi adalah bagaimana seekor kucing memikirkan sesuatu.

"Kecerdasan lebih kepada bagaimana kucing menggunakan pemikiran untuk bertindak dengan cara yang cerdas, yang kita anggap pintar," ujar Vitale.

"Hal ini merupakan perbedaan tipis di antara kognisi dan kecerdasan kucing."

Banyak peneliti yang berfokus pada kognisi fisik kucing, misalnya pendengaran, penglihatan, dan penciuman.

Semua indera itu berperan penting bagi kucing sejak lahir, terutama penciuman, karena anak kucing dilahirkan buta tetapi sistem penciuman hewan tersebut berfungsi.

"Indera penciuman kucing yang kuat jelas merupakan sumber kecerdasan hewan itu dan cara utama kucing melihat dunia," sebut Vitale.

Seberapa pintar hewan berkumis yang lucu itu? Baca kelanjutannya di bawah.

1. Kucing memahami konsep permanen objek

Aspek lain dari kognisi fisik kucing yang dipelajari adalah permanen objek atau object permanence.

Object permanence adalah pemahaman bahwa sebuah objek atau benda akan tetap ada kendati tidak dapat dirasakan.

Pemahaman semacam ini merupakan tonggak kognitif yang ditemukan pada bayi manusia, kata Vitale.

Beberapa penelitian menunjukkan, kucing dapat dengan mudah menyelesaikan tes perpindahan yang terlihat (visible displacement).

Dalam tes tersebut, kucing melihat suatu objek yang menghilang, kemudian kucing mencari objek itu di tempat terakhir terlihat.

Para peneliti mengatakan kucing bukan cuma bisa menguasai jenis tes ini. Kucing juga semakin baik memecahkan masalah seiring bertambahnya usia.

Baca juga: Merespons Saat Dipanggil, Apakah Kucing Mengetahui Namanya?

2. Kucing memiliki jam internal

Ada pula studi yang meneliti apakah kucing memiliki jam internal atau jam biologis atau tidak.

Vitale menyebutkan, kucing bisa saja mempunyai jam internal karena mereka aktif saat senja dan fajar.

"Kucing memiliki siklus alami, mengetahui kapan perlu berburu dan beristirahat, ini karena mereka memiliki jam biologis sendiri," katanya.

Ketika seekor kucing dipelihara di rumah, kucing pandai menyesuaikan kembali perilaku natural yang dimiliki sebelumnya.

Ilustrasi kucing menggosokkan kepalanya.SHUTTERSTOCK/ EVGENIY MEDVEDEV Ilustrasi kucing menggosokkan kepalanya.
3. Kucing dapat menangkap isyarat

Laboratorium tempat Vitale bekerja berfokus pada kognisi sosial kucing, atau bagaimana kucing memandang dan bertindak atas rangsangan sosial di lingkungan sekitarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com