Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Sekadar Bikin Kenyang, Pisang Punya 4 Manfaat Mengejutkan

Kompas.com - 07/08/2021, 11:24 WIB
Intan Pitaloka,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pisang adalah buah yang paling dekat dengan kita, terutama bagi masyarakat Indonesia.

Buah ini dapat dikonsumsi dengan cara yang beragam, seperti dimakan langsung, digoreng, dibakar, atau diolah menjadi kue ataupun minuman segar.

Tak hanya itu, pisang juga kaya akan nutrisi dan memiliki manfaat yang mengejutkan untuk tubuh kita, baik kesehatan fisik maupun emosional.

Nah, berikut ini adalah 4 manfaat mengejutkan dari buah pisang yang perlu kita ketahui:

1. Pisang mengandung kalium 

Pisang dikenal luas karena kandungan kaliumnya yang tinggi, dan mineral utama ini tentu menawarkan manfaat yang penting untuk tubuh kita.

Kalium adalah jenis elektrolit yang menjadikan detak jantung teratur, memungkinkan saraf berfungsi dengan baik, dan juga otot berkontraksi. 

Kalium juga dapat membantu memindahkan nutrisi ke dalam sel dan mentransfer limbah keluar dari sel.

Selain itu, diet kaya kalium membantu mengatur tekanan darah dengan mengimbangi beberapa efek berbahaya kelebihan natrium.

Kalium bertindak seperti diuretik alami, untuk menyapu kelebihan natrium dan cairan keluar dari tubuh, dan melawan retensi air.

Baca juga: Selain Pisang, 4 Makanan Populer Ini Mengandung Banyak Potasium

2. Pisang mengandung antioksidan 

Pisang juga kaya zat polifenol yang memiliki sifat antioksidan untuk melawan peradangan dan kerusakan sel akibat banyak gangguan.

Ini termasuk radang sendi, diabetes, pengerasan arteri, degenerasi makula terkait usia, jenis kanker tertentu, dan penyakit Alzheimer, menurut sebuah studi tahun 2018 di Food Quality and Safety.

Efek ini juga didukung oleh penelitian tahun 2020 yang diterbitkan dalam jurnal Molecules, yang menyatakan bahwa senyawa bioaktif dalam pisang mampu menangkis kerusakan oksidatif dalam tubuh.

Singkatnya, kerusakan oksidatif terjadi ketika ada ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas yang merusak sel dan kemampuan tubuh untuk melawan efek berbahayanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com