KOMPAS.com - Menjadi seorang model atau beauty influencer di media sosial tidaklah mudah dan tentunya harus memiliki kulit yang mulus, bahkan terbilang sempurna.
Tekanan untuk menggambarkan kehidupan yang sempurna di media sosial semacam ini terkadang tidak tertahankan, sekalipun bagi orang yang paling sehat secara mental.
Kendati demikian, saat ini sudah mulai bermunculan beauty influencer yang memiliki kesadaran untuk mencintai kulit apa adanya, dan tetap merawatnya dengan baik.
Baca juga: 5 Manfaat Madu untuk Kesehatan Kulit Wajah
Nah, bagi yang sedang merasa tidak percaya diri karena memiliki kulit yang tidak sempurna, cobalah untuk mengikuti akun Instagram beberapa beauty influencer yang menyoroti soal kulit dengan cara yang positif.
View this post on Instagram
Seorang beauty influencer asal Gothenburg, Swedia bernama Sofie Grahn ikut berpartisipasi merepresentasikan kecantikannya meski dengan kulit wajah yang berjerawat.
Dia berkampenye melalui akun Instagram-nya @isofiagrahn.
Grahn sering menunjukkan tampilan riasan yang berani dan tidak mengubah kulitnya dengan filter tanpa pori-pori yang biasa kita lihat di banyak media sosial.
Tujuannya melakukan hal itu adalah untuk memperlihatkan bahwa kulit tanpa filter atau make up berlebihan tetap bisa menjadi cantik secara natural.
Lalu, kita tidak harus memiliki kulit yang mulus dan sempurna untuk bisa mengeksplorasi berbagai macam riasan.
View this post on Instagram
Akun Instagram @skinnoshame milik seorang blogger Latin, Constanza Concha banyak menyebarkan kepositifan kulit dan tubu.
Dia juga mengampanyekan kesadaran akan gangguan OCD (Obsessive compulsive disorder) sebagai bagian dari pesannya.
Seperti yang ditunjukkan di akunnya tersebut, Concha kerap membagikan postingan-postingan positif dan disertai kutipan inspirasional untuk mencintai diri sendiri dengan lebih baik.
View this post on Instagram
Akun Instagram @acne._positivity dijalankan oleh perempuan bernama Thalia yang memproklamirkan dirinya sebagai pejuang jerawat.
Thalia sering menampilkan perjalanan hariannya dengan jerawat dan menunjukkan kepada pengikutnya bahwa kulit dapat menjadi lebih baik jika kita tetap merawatnya.
Dia juga memperlihatkan bagaimana perempuan lainnya menjadi inspirasi, sehingga dia tidak sendirian dalam perjalanan menghadapi masalah jerawat.