Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Ucapkan 7 Kalimat Ini Ketika Memutuskan Hubungan dengan Pacar

Kompas.com - 20/08/2021, 15:57 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Mengakhiri suatu hubungan bisa menjadi pengalaman yang sulit dan emosional. Jadi, akan sangat membantu jika kita memikirkan dengan baik kata-kata untuk putus sebelum menyampaikannya.

Jika tidak dapat menemukan cara yang tepat untuk mengungkapkan perasaan, pakar hubungan dan etiket, April Masini menyebutkan beberapa kalimat yang sebaiknya tidak diucapkan ketika memutuskan hubungan dengan seseorang:

1. "Ini semua salahmu"

Menyalahkan pasangan ketika memutuskan hubungan sangatlah tidak disarankan, terutama jika itu adalah pengalaman yang emosional.

"Menyalahkan pasangan saat akan berpisah hanya akan menciptakan keterlibatan negatif dalam pertengkaran, bukan menutupnya dengan positif," katanya.

Pada situasi tersebut kita dan pasangan merasa sama-sama ingin menyampaikan kata-kata terakhir namun tidak dilakukan.

Ingatlah bahwa kita adalah setengah dari hubungan tersebut. Suatu hubungan berjalan atau tidak bukanlah karena kesalahan satu orang.

Baca juga: Pertimbangkan 4 Hal Ini Sebelum Memutuskan Pacar lewat Chat

2. Jika tak akan balikan, hindari kata "aku butuh jeda"

Gagasan untuk jeda tidak boleh diungkapkan dengan mudah, terutama jika kita meyakini tidak akan kembali ke pelukan mantan setelah putus nanti.

Memang, pasangan kita mungkin akan merasa sakit karena diputuskan. Namun, mereka akan mendapatkan penghormatan yang mereka layak dapatkan dan bisa move on dengan kejujuran kita.

3. Berbagi terlalu banyak informasi selama putus

Jujur ketika memutuskan hubungan memang sehat. Namun terkadang, terlalu banyak kejujuran sesungguhnya tidak perlu.

Misalnya, jika alasan putus adalah karena masih punya perasaan terhadap mantan kekasih kita. Alih-alih mengatakan bahwa kita masih mencintai mantan, sampaikan padanya kalimat seperti "kita punya masa-masa yang sangat indah bersama."

Kalimat semacam itu akan membuat mereka merasa kita menghargai dan mengapresiasi nilai-nilai dalam hubungan itu meskipun sudah selesai.

Ilustrasi putus cinta.PEXELS/IVAN SAMKOV Ilustrasi putus cinta.

4. "Sampai ketemu nanti"

Janji-janji seperti "nanti kita ketemu lagi" atau "nanti kita bicara lagi" hanyalah harapan kosong. Daripada mengucapkan kalimat itu, lebih baik kita bersikap jelas.

"Mengatakan hal itu sama dengan "mencairkan" perpisahan dan membodohi diri kita sendiri dengan pemikiran bahwa akan ada hal lebih setelah itu atau kita akan berteman dengan mantan."

"Situasi itu akan menciptakan kebingungan dan kecemasan bagi orang yang diputuskan," kata Masini.

Dalam beberapa kasus, kita mungkin tidak siap untuk berbicara dengan mantan pasangan setelah putus dalam waktu dekat atau sama sekali tidak berbicara dengannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com