Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan Kandas, Hindari Mengirim 11 Pesan Ini pada Mantan Pacar

Kompas.com - 20/08/2021, 16:45 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber The List

KOMPAS.com - Kemajuan teknologi membuat kita sangat mudah mengirim pesan teks, termasuk mengirim ke orang yang tidak tepat, seperti mantan pacar.

Putus cinta adalah momen yang tak mudah. Rasanya sulit sekali menahan jari kita untuk tak mengirim pesan pada mantan. Tapi, hal itu sering kali bukanlah ide yang baik.

Jika kamu baru saja putus cinta, hindari mengirimkan pesan berikut ke mantan pacar:

1. "Aku baru saja mendengar lagu kita!"

Selama membina hubungan, kita mungkin berbagi banyak hal dengan pasangan. Termasuk salah satunya adalah lagu-lagu favorit.

Sayangnya, kenangan itu mungkin masih ada di ingatan kita setelah putus. Misalnya, ketika mendengar lagu tersebut di supermarket atau toko buku, kita mungkin teringat pada mantan dan kenangan bersamanya.

Ketika hal ini terjadi, hindari dorongan untuk meraih ponsel dan memberi tahu mantan pacar bahwa kita memikirkannya. Menurut psikoterapis Melanie Shapiro kepada Elite Daily, itu bukan ide yang baik.

"Menghubungi mantan bahwa kita mengingat mereka karena satu lagu mungkin merupakan cara yang baik untuk menyampaikan bahwa kita masih mengingatnya. Tapi itu seperti menahan diri kita dan mantan."

"Jika dia tidak merespons, itu akan terasa menyakitkan," katanya.

Baca juga: Pertimbangkan 4 Hal Ini Sebelum Memutuskan Pacar lewat Chat

2. Sumpah serapah

Menurut Psychology Today, ada tujuh tahap duka setelah perpisahan, yakni putus asa, penolakan, tawar-menawar, kambuh, kemarahan, penerimaan, dan harapan yang dialihkan.

Sayangnya, jalan menuju penerimaan yang dan harapan yang dialihkan itu sangatlah panjang dan penuh kebencian terhadap mantan kita.

Kemarahan memang merupakan emosi yang normal ketika putus cinta dan sehat untuk membiarkan diri kita menerima emosi itu.

Tapi, kemarahan menjadi tidak sehat jika dibiarkan menguasai diri kita, apalagi mengirimkannya ke mantan pacar lewat chat.

Pelatih hubungan dan kehidupan bersertifikasi, Chelsea Leigh Trescott menjelaskan, kemarahan setelah putus cinta sering kali berkaitan dengan kebutuhan kita untuk menjadi benar.

"Alih-alih berusaha untuk menjadi benar, saya belajar bagaimana membiarkan diri dan orang lain menjadi benar," tulis Trescott dalam sebuah artikel untuk HuffPost.

Jadi, alih-alih mengirim pesan singkat, cobakah menganbil selembar kertas dan tulis surat yang bagus untuk mantan kita ketika sedang marah.

Kita tak harus mengirimkannya. Tapi, menuliskannya akan membuat kita merasa lebih baik karena sudah mengeluarkan sesuatu dari dada kita.

Menulis emosi kita pada mantan di selembar kertas bisa membantu kita menahan diri agar tak mengirim pesan pada mantan.SHUTTERSTOCK Menulis emosi kita pada mantan di selembar kertas bisa membantu kita menahan diri agar tak mengirim pesan pada mantan.
3. "Aku kangen"

Putus cinta memang tidak mudah. Pada momen tersebut, rasanya kita ingin mencari cara untuk membuat semuanya terasa lebih mudah.

Lagi-lagi, kemajuan teknologi akan sangat mudah membuat kita mengirimi pesan ke orang yang tidak tepat.

Psikolog Adam Borland menyamakan kesedihan yang kita rasakan setelah putus cinta dengan kesedihan yang dirasakan setelah seseorang yang kita cintai meninggal dunia.

Pada momen itu, kita mungkin mempertanyakan siapa diri kita dan meragukan kemampuan kita untuk bisa maju sendirian. Situasi itu sering kali membuat kita ingin menjangkau orang yang kita rindukan dan memberi tahunya bahwa kita merindukannya.

"Memberi tahu dia bahwa kita merindukannya bukanlah hal yang tidak masuk akal, tapi akan membuat proses penyembuhan menjadi lebih sulit," ujarnya kepada Cleveland Clinic.

Halaman:
Sumber The List
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com